Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Jabodebek Resmi Beroperasi, Bakal Terintegrasi dengan Transjakarta, KRL, MRT, dan Kereta Cepat

Kompas.com - 28/08/2023, 12:39 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - LRT Jabodebek resmi beroperasi secara komersial pada hari ini, Senin (28/8/2023), setelah dibangun sejak 2015.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, LRT Jabodebek terintegrasi dengan berbagai moda transportasi umum lainnya yang ada di DKI Jakarta, seperti MRT Jakarta, KRL Commuter, Transjakarta, dan Jaklingko.

Ke depan, LRT Jabodebek akan terintegrasi dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Halim. Kereta cepat ini rencananya akan dioperasikan tak lama dari LRT Jabdodebek, yakni awal Oktober 2023.

Baca juga: MRT dan LRT, Apa Perbedaannya?

"Setelah MRT, LRT, nanti kereta cepat. Bagi kami insan transportasi, ini suatu yang luar biasa karena angkutan massal itu sesuatu yang membuat banyak hal pasti lingkungan, cepat, ramah, dan kita bisa memberikan harga yang murah," ujarnya saat dalam perjalanan menuju Stasiun Cawang, Jakarta, Senin (28/8/2023).

Menurut dia, pembangunan moda transportasi yang berkesinambungan ini harus terus dilakukan agar masyarakat bisa dengan mudah berpindah dari satu moda transportasi ke moda transportasi lainnya.

Bahkan, jika memungkinkan, MRT Jakarta dan LRT Jabodebek ini harus lebih masif dikembangkan ke depannya.

"Saya pikir MRT, LRT ini harus masif. Jadi dari titik timur, barat, utara, selatan itu harus nyambung, bahkan radial harus dilakukan sehingga masyarakat turun LRT dari MRT setelah itu naik BRT atau bus. Jadi ini supaya mereka tidak pakai mobil atau motor sendiri," ucapnya.

Selain itu, dia berharap pembangunan LRT Jabodebek dan moda transportasi lainnya di Jakarta yang saling terintegrasi ini dapat diikuti oleh kota-kota besar lainnya di Indonesia.

"Ini bisa menjadi contoh bahwa ini bisa dilakukan pada kota-kota yang lain, suatu pelajaran," kata dia.

Baca juga: Ironi Kereta Cepat: Kereta Mewah, tapi Bakal Disubsidi APBN

LRT Jabodebek 90 Persen buatan Indonesia

Selain itu, Menhub juga mengungkapkan LRT Jabodebek merupakan karya anak bangsa yang harus dihargai.

Pasalnya, kata Menhub, komponen LRT Jabodebek 90 persen dibuat oleh Indonesia. Hal ini membuktikan bangsa Indonesia bisa membuat moda transportasi berteknologi canggih.

"LRT Jabodebek menjadi wujud modernisasi transportasi publik dengan teknologi perkeretaapian yang semakin mumpuni dan kita harus bangga karena ini dikerjakan para anak bangsa," tutur Menhub saat acara peresmian LRT Jabodebek di Stasiun Cawang, Senin.

Sebagai informasi, LRT Jabodebek dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3.

Sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi.

Sementara Grade of Automation level 3 (GoA3) adalah tingkat otomasi operasional kereta dimana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis, namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan.

Baca juga: Sri Mulyani Mengaku Deg-degan Coba LRT Jabodebek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com