Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Perdagangan, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat

Kompas.com - 30/08/2023, 10:20 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (30/8/2023). Demikian juga dengan rupiah yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data IDX, pukul 9.42 WIB, IHSG berada pada level 7.001,4 atau naik 0,63 persen dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.957,83.

Sebanyak 247 saham melaju di zona hijau dan 210 saham di zona merah. Sedangkan 228 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,6 triliun dengan volume 5,2 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diproyeksi Menguat, Simak Rekomendasi Sahamnya

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pola pergerakan IHSG masih menunjukkan potensi penguatan terbatas dan berhasil menggeser rentang konsolidasinya ke arah yang lebih baik, penguatan yang terjadi saat ini masih ditunjang oleh rilis laporan kinerja emiten sepanjang semester satu.

“Namun sentimen dari masih tercatatnya capital outflow selama bulan Agustus tetap perlu diwaspadai, jika IHSG belum mampu ditutup di atas resisten level secara beruntun maka IHSG akan cenderung bergerak sideways,” kata William dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini bergerak pada teritori positif. Hang Seng Hong Kong naik 0,58 persen (107,1 poin) ke posisi 18.591,16, Indeks Komposit Shanghai China menguat 0,07 persen (2 poin) di posisi 3.137,95, Nikkei Jepang bertambah 0,94 persen (302,5 poin) pada level 32.529,5, dan Strait Times naik 0,3 persen atau 10,4 poin di posisi 3.233,58.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.50 WIB rupiah berada pada level Rp 15.241 per dollar AS, atau naik 19 poin (0,12 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.260 per dollar AS.

Baca juga: Wall Street Berakhir di Zona Hijau berkat Aksi Borong Saham Teknologi

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah ditopang oleh data jumlah lowongan pekerjaan AS yang menunjukan penurunan. Hal ini memicu ekspektasi the Fed akan menahan suku bunga acuannya di September ini.

"Rupiah masih berpeluang menguat hari ini dengan sentimen tersebut. Selain data pekerjaan, data tingkat keyakinan konsumen AS yang dirilis semalam juga menunjukkan penurunan di bawah ekspektasi pasar," kata Ariston kepada Kompas.com.

Selain itu, sentimen pasar terhadap aset berisko juga terlihat positif dengan menguatnya indeks saham regional pagi ini mengikuti penguatan indeks saham Eropa dan AS semalam.

Rupiah hari ini berpotensi menguat ke level Rp 15.200 hingga Rp 15.230, dengan potensi resisten di sekitar Rp 15.280 hingga Rp 15.300 per dollar AS.

Baca juga: Makin Berkilau, Harga Emas Antam Melonjak Rp 7.000 Per Gram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com