Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Capai Level Tertinggi dalam Sebulan

Kompas.com - 31/08/2023, 09:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia mencapai level tertinggi dalam hampir sebulan pada akhir perdagangan Rabu (30/8/2023) waktu setempat atau Kamis pagi WIB.

Penguatan emas didorong serangkaian data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang melemah. Kondisi ini memperkuat spekulasi pasar bahwa bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) mungkin harus menghentikan sementara kenaikan suku bunganya.

Mengutip CNBC, harga emas dunia di pasar spot naik 0,5 persen ke 1.945,81 dollar AS per ons, tepat di bawah level tertinggi yang dicapai sejak 2 Agustus 2023. Begitu pula dengan harga emas berjangka Comex New York Exchange yang naik 0,5 persen ke 1.974 dollar AS per ons.

Laporan perusahaan penggajian ADP pada Rabu kemarin, menunjukkan bahwa lapangan kerja sektor swasta mengalami perlambatan. Pertumbuhan lapangan kerja swasta mencapai 177.000 pada Agustus, jauh di bawah angka pada Juli yang sebesar 371.000 pekerjaan.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Di sisi lain, Biro Analisis Ekonomi AS merilis estimasi pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) AS pada pada kuartal II-2023 sebesar 2,1 persen secara tahunan, sedikit melambat dibandingkan estimasi awal yang sebesar 2,4 persen.

"Emas diperdagangkan pada level tertingginya pada bulan ini karena laporan ADP dan revisi PDB yang lebih lemah dari perkiraan, melanjutkan tren indikator ekonomi yang lebih lemah yang kemungkinan akan membuat The Fed menahan diri pada kebijakan suku bunga di bulan September,” kata Tai Wong, seorang pegadang logam independen yang berbasis di New York.

Penguatan logam mulia juga dipengaruhi pergerakan dollar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS atau U.S Treasury yang kian melemah usai rilisnya data lapangan kerja dan estimasi data PDB AS.

Indeks dollar AS turun 0,54 persen ke level 102,97 pada perdagangan Rabu kemarin, merosot ke level terendah dalam dua minggu. Pelemahan ini membuat harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mendorong minat investor pada emas.

Sementara imbal hasil U.S Treasury tenor 10 tahun turun ke level terendah sejak 11 Agustus 2023. Kondisi ini membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil jadi cukup menarik bagi investor.

Kini investor tengah menanti laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS dan laporan nonfarm payrolls (NFP) yang rilis pada pekan ini. Data ekonomi terbaru AS ini akan menambah gambaran terkait kebijakan suku bunga The Fed ke depannya.

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Saat ini pasar memperkirakan peluang sebesar 91 persen untuk kemungkinan The Fed mempertahankan suku bunganya pada bulan September, menurut alat CME FedWatch.

Untuk diketahui, emas memang dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan gejolak ekonomi, namun kebijakan suku bunga The Fed sangat mempengaruhi pergerakan harga emas.

Ketika suku bunga naik atau berada di level tinggi, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.

Sebaliknya, ketika suku bunga tidak naik atau bahkan turun maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik.

Baca juga: Gantikan Pertalite, Pertamina Usul Pertamax Green 92 Disubsidi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com