Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Mencerna Data Ekonomi, Wall Street Berakhir Hijau

Kompas.com - 31/08/2023, 07:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada akhir perdagangan Rabu (31/8/2023). Pergerakan Wall Street pada Rabu dibayangi oleh rilis data ekonomi yang berpotensi mendorong jeda pada suku bunga acuan AS.

S&P 500 naik 0,38 persen (17,24 persen) pada level 4.514,87. Kemudian, Dow Jones Industrial Average (DJIA) bertambah 0,11 persen (37,5 poin) pada posisi 34.890,23. Sementara itu, Nasdaq di posisi 14.019,31 atau naik 0,54 persen (75,5 poin).

S&P 500 naik selama empat hari berturut-turut. Namun, di hari keempat rata-rata utama membatasi penurunan bulanan. Investor pada Rabu mencerna data ekonomi baru AS. Kenaikan empat hari S&P membantu indeks memangkas kerugian bulanan menjadi sekitar 1,6 persen.

Baca juga: Adu Kinerja Bank Himbara hingga Semester I-2023, Siapa Paling Cuan?

Sektor teknologi di &P 500 menguat, dibantu oleh kenaikan saham Nvidia hampir 1 persen. Sementara itu, saham Apple melonjak hampir 2 persen, usai perusahaan berencana mengumumkan peluncuran iPhone 15 pada 12 September mendatang.

Pergerakan saham-saham di Wall Street pada hari Rabu terjadi ketika para ritel meneliti data payrolls yang mengecewakan. Rilis ADP mengumumkan bahwa perusahaan swasta menambah 177.000 pekerjaan pada bulan Agustus.

Jumlah tersebut jauh di bawah angka revisi pada bulan Juli yaitu 371.000. Angka tersebut juga naik dari perkiraan Dow Jones sebesar 200.000.

Sementara itu, pertumbuhan produk domestik bruto tahunan direvisi turun menjadi 2,1 persen, dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,4 persen. Ini adalah hari kedua investor memandang data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan, tapi merupakan kabar baik bagi saham.

Baca juga: Gedung Maramis, Dulu Mistik, Kini Estetik

“Pedagang dan investor ingin melihat 'tindak lanjut' dalam aksi pasar saat ini. Hal tersebut membantu memastikan peningkatan kinerja pasar memasuki bulan September,” kata Quincy Krosby, kepala strategi global di LPL Financial.

Saham-saham acuan utama AS terlihat menguat menyusul rilis angka kepercayaan konsumen yang mengecewakan dan penurunan lowongan pekerjaan AS yang lebih besar dari perkiraan untuk bulan Juli.

Hal ini memicu harapan di kalangan pedagang bahwa Federal Reserve dapat meringankan kebijakannya dalam waktu dekat.

Baca juga: Anggota DPR Protes LRT Jabodebek Tak Sampai Bogor, Ini Respons Menhub

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com