Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kompas.com - 29/04/2024, 18:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengatakan, kebijakan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) atau BI rate menjadi 6,25 persen tidak terlalu berpengaruh pada biaya dana yang disalurkan melalui fintech peer-to-peer lending.

Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar mengatakan, efek dari peningkatan suku bunga BI tersebut memiliki dampak yang tidak langsung pada industri fintech peer-to-peer lending.

"Kami tidak bisa melihat masalah bunga ini di fintech," kata dia dalam konferensi pers, Senin (29/4/2024).

Ia menambahkan, dalam kaitannya dengan fintech lending, lender atau pemberi pinjaman akan lebih fokus pada tingkat risiko dibandingkan dengan tingkat kredit. Dengan demikian, naiknya tingkat suku bunga yang naik 25 basis poin tidak terlalu berpengaruh pada industri fintech lending.

Menurut Entjik, kenaikan suku bunga BI akan lebih berpengaruh pada suku bunga deposito dan suku bunga tabungan.

"Di fintech peer-to-peer tidak begitu berpengaruh karena masih diambang batas yang masih menguntungkan oleh lender, jadi tidak begitu berpengaruh," imbuh dia.

Baca juga: Sebelum OJK Cabut Moratorium, PR Modal Minimum Industri Fintech Lending Harus Kelar

Sementara itu, Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss mengatakan, lender institusi seperti perbankan pada umumnya lebih memperhatikan profil risiko penerima pinjaman dibandingkan dengan imbal hasil yang akan didapatkan.

"Pebankan biasanya akan lebih fokus ke profil nasabah, kualitas nasabah. Risiko apa yang mau mereka ambil, lebih banyak situ biasanya," imbuh dia.

"Dari sisi biaya semua sudah diperhitungkan sesuai dengan 0,3 persen batas maksimum yang ditentukan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," tandas dia.

Baca juga: Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta-merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

 


Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan BI Rate sebesar 25 basis points atau 0,25 persen ke level 6,25 persen. Keputusan ini merupakan hasil dari gelaran Rapat Dewan Gubernur BI periode Aprill 2024.

Selain itu, bank sentral juga mengerek tingkat suku bunga deposit facility dan lending facility. Dengan demikian, suku bunga deposit facility pun menjadi 5,50 persen dan lending facility tetap di level 7,00 persen.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 23-24 April 2024 memutuskan untuk menaikkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (24/4/2024).

Baca juga: Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gandeng Swiss Re, Jasindo Bakal Kembangkan Layanan Mitigasi Risiko

Gandeng Swiss Re, Jasindo Bakal Kembangkan Layanan Mitigasi Risiko

Whats New
Tarik Tunai BCA di ATM BRI Kena Biaya Berapa?

Tarik Tunai BCA di ATM BRI Kena Biaya Berapa?

Whats New
Integrasi dan Agregasi, Kunci Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi di Masa Transisi

Integrasi dan Agregasi, Kunci Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi di Masa Transisi

Whats New
Bansos Beras Lanjut Setelah Juni? Airlangga: Belum Pernah Dibahas

Bansos Beras Lanjut Setelah Juni? Airlangga: Belum Pernah Dibahas

Whats New
Sepatu Impor dari China Banjiri Pasar RI?

Sepatu Impor dari China Banjiri Pasar RI?

Whats New
BSI Luncurkan Sukuk Berkelanjutan, Simak Imbal Hasil yang Ditawarkan

BSI Luncurkan Sukuk Berkelanjutan, Simak Imbal Hasil yang Ditawarkan

Whats New
InJourney Group Dukung Kelancaran Ibadah Waisak

InJourney Group Dukung Kelancaran Ibadah Waisak

Whats New
Serba Canggih, Luhut Takjub Lihat Kapal OceanXplorer

Serba Canggih, Luhut Takjub Lihat Kapal OceanXplorer

Whats New
BRI Beri Apresiasi untuk AgenBRILink Terbaik

BRI Beri Apresiasi untuk AgenBRILink Terbaik

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja hingga 7 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja hingga 7 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar

Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar

Whats New
Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Whats New
PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

Whats New
Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Whats New
Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com