Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Kompas.com - 29/04/2024, 15:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Mega Syariah mengumumkan pemenang program Berkah Berlimpah Mega Syariah (BBM) tahap pertama. Ini adalah salah satu strategi perseroan menggenjot dana pihak ketiga (DPK).

Berkah Berlimpah Mega Syariah adalah program berhadiah berbasis poin yang pemenangnya dipilih berdasarkan mekanisme pemilihan acak yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan yang memiliki rekening baik tabungan atau giro dengan akad mudharabah.

Lewat program ini, nasabah berkesempatan meraih berbagai hadiah menarik yang diundi setiap kuartal, mulai dari voucher umroh atau trip senilai Rp 30 juta, logam mulia 5 gram, voucher gadget senilai Rp 20 juta, hingga grand prize Mobil Hyundai Ioniq 5 dan ratusan hadiah lainnya.

Baca juga: Bank Mega Syariah Perluas Akses Tabungan Haji melalui Aplikasi M-Syariah

Ilustrasi bank.SHUTTERSTOCK/CREATIVE LAB Ilustrasi bank.

Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo berharap program ini dapat menambah minat masyarakat untuk menggunakan produk dan layanan perbankan syariah, khususnya produk dan layanan perbankan dari Bank Mega Syariah.

Selain itu, program ini juga merupakan salah satu strategi Bank Mega Syariah untuk mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) melalui strategi dana murah.

“Kami akan terus fokus pada strategi dana murah dengan senantiasa meningkatkan minat masyarakat dalam pembukaan tabungan di Bank Mega Syariah, melalui berbagai program menarik di antaranya program Berkah Berlimpah Mega Syariah,” ujar Yuwono dalam keterangan tertulis, Senin (29/4/2024).

Hingga Maret 2024, porsi CASA terhadap DPK Bank Mega Syariah mencapai 30,97 persen dari total DPK. Sementara, hingga akhir tahun 2024, DPK ditargetkan dapat tumbuh 13,63 persen atau mencapai lebih dari Rp 11 triliun.

Baca juga: Bank Mega Syariah Salurkan 5.800 Paket Sembako di 41 Kota

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Whats New
OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

Whats New
Eks Pejabatnya Ditahan KPK Kasus Pengadaan Lahan, PTPN Sebut Dukung Proses Hukum

Eks Pejabatnya Ditahan KPK Kasus Pengadaan Lahan, PTPN Sebut Dukung Proses Hukum

Whats New
Bahlil Ajak Investor Australia ke Weda Bay

Bahlil Ajak Investor Australia ke Weda Bay

Whats New
Yusuf Mansur Pastikan Tidak Ada Uang Nasabah yang Tertinggal di Paytren

Yusuf Mansur Pastikan Tidak Ada Uang Nasabah yang Tertinggal di Paytren

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Bisnis Asuransi Tidak Normal, OJK Beri Peringatan Tegas untuk Pasaraya Life

Bisnis Asuransi Tidak Normal, OJK Beri Peringatan Tegas untuk Pasaraya Life

Whats New
Resmi, Neraca Dagang RI Surplus 4 Tahun Berturut-turut

Resmi, Neraca Dagang RI Surplus 4 Tahun Berturut-turut

Whats New
Strategi Medco Genjot Produksi Migas  dan Terapkan Transisi Energi

Strategi Medco Genjot Produksi Migas dan Terapkan Transisi Energi

Whats New
Daftar PSN Transportasi yang Sudah Rampung dan Masih Berjalan

Daftar PSN Transportasi yang Sudah Rampung dan Masih Berjalan

Whats New
72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China

72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China

Whats New
Konsisten Terapkan Sistem Manajemen Inovasi, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

Konsisten Terapkan Sistem Manajemen Inovasi, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

Whats New
Bank DKI Beri Fasilitas Kredit Kepemilikan Tempat Usaha di Pasar Sukasari Bogor

Bank DKI Beri Fasilitas Kredit Kepemilikan Tempat Usaha di Pasar Sukasari Bogor

Whats New
Menhub Ajak Investor Kembangkan Bandara Komodo

Menhub Ajak Investor Kembangkan Bandara Komodo

Whats New
Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp 6.515,31 Triliun, Ini Penyebabnya

Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp 6.515,31 Triliun, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com