Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta-merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 29/04/2024, 06:09 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

SAMOSIR, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan, keputusan untuk mengerek suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) April lalu tidak berarti bank sentral tidak mendukung upaya pertumbuhan ekonomi nasional.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juli Budi Winantya mengatakan, bank sentral tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,7 hingga 5,5 persen untuk sepanjang tahun 2024.

Juli menjelaskan, kenaikan suku bunga BI 7 Day Repo Rate menjadi 6,25 persen merupakan langkah yang ditempuh bank sentral untuk merespons depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang belakangan terjadi.

Baca juga: BI Kerek Suku Bunga Acuan, Ini Respons Bankir

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. SHUTTERSTOCK/THAPANA_STUDIO Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.

"Terkait dengan suku bunga kenapa kita masih optimis, tidak merubah kisaran (pertumbuhan ekonomi), karena policy rate ditujukan untuk menstabilitas nilai tukar," kata dia, dalam diskusi bersama media, di Kabupaten Simosir, Minggu (28/4/2024).

Pada kesempatan yang sama, Asisten Gubernur BI Erwin Haryono bilang, suku bunga acuan yang merupakan bagian dari kebijakan moneter bukan satu-satunya kebijakan yang dilakukan oleh BI dalam menunjukan prinsipnya.

Pada prinsipnya, BI tetap pada pendirian "pro growth", dengan mengandalkan sejumlah kebijakan, sehingga tidak hanya bergantung terhadap kebijakan moneter seperti suku bunga acuan.

"Yang kita lakukan sekarang, framework kebijakan yang dilakukan BI sekarang policy mix, dan policy dari policy rate yang menggambarkan stance Bank Indonesia memang tidak sebesar dulu lagi," tuturnya.

Baca juga: Bos BRI Sebut Keputusan BI Naikkan Suku Bunga Acuan Logis dan Rasional

Erwin mengakui, dahulu suku bunga kebijakan BI menentukan arah kebijakan bank sentral, di mana ketika BI mengerek suku bunga berarti bank sentral berupaya menahan laju perekonomian, dan begitupun sebaliknya.

Akan tetapi, saat ini BI memiliki lebih banyak bauran kebijakan, sehingga suku bunga acuan tidak lagi menentukan arah kebijakan BI terhadap perekonomian nasional.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus | 10 Kota Terkaya di Dunia

[POPULER MONEY] Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus | 10 Kota Terkaya di Dunia

Whats New
Kode Bank Papua untuk Transfer Antarbank

Kode Bank Papua untuk Transfer Antarbank

Spend Smart
Bus Tidak Berizin Leluasa Beroperasi, Keselamatan Masyarakat Jadi Taruhan

Bus Tidak Berizin Leluasa Beroperasi, Keselamatan Masyarakat Jadi Taruhan

Whats New
Cara Daftar Mobile Banking Bank Papua dari HP Antiribet

Cara Daftar Mobile Banking Bank Papua dari HP Antiribet

Spend Smart
Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com