Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdagangan Lesu, Ekspor China Turun 8,8 Persen

Kompas.com - 07/09/2023, 18:54 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

BEIJING, KOMPAS.com - China melaporkan penurunan impor dan ekspor secara bulanan pada Agustus 2023. Pengumuman pada Kamis (7/9/2023) ini menunjukkan penurunan yang tidak terlalu tajam dari perkiraan.

Mengutip CNBC, ekspor China dalam dollar AS turun 8,8 persen pada Agustus dibandingkan tahun lalu. Namun, angka tersebut lebih baik dari ekspektasi yakni, penurunan sebesar 9,2 persen. Sementara itu, impor China dalam dollar AS turun 7,3 persen pada bulan Agustus dibandingkan tahun lalu, lebih baik dari perkiraan penurunan sebesar 9 persen.

Sepanjang 2023, impor China mengalami penurunan, dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Sementara untuk ekspor, telah turun setiap bulannya dari tahun ke tahun sejak bulan April karena berkurangnya permintaan global terhadap barang-barang China.

Baca juga: Sekjen PBB Sebut Isu Laut China Selatan Perlu Mengacu Hukum Internasional

Menurut perhitungan CNBC dari data resmi yang diakses melalui Wind Information, ekspor China ke AS dalam dollar AS turun sebesar 9,5 persen pada bulan Agustus dibandingkan tahun lalu, atau lebih baik daripada penurunan dua bulan sebelumnya, yakni lebih dari dari 20 persen.

Impor China dari AS juga mengalami penurunan 7,9 persen pada bulan Agustus dibandingkan tahun sebelumnya. Tapi, lebih baik jika dibandingkan dengan bulan Juli yang menunjukkan penurunan dua digit.

AS merupakan mitra dagang terbesar China dalam basis satu negara. Perhimpunan Bangsa-Bangsa (PBB) Asia Tenggara adalah mitra dagang terbesar China secara regional. Data menunjukkan, ekspor China ke Asia Tenggara turun sebesar 13,3 persen, sementara impor turun sebesar 6,1 persen pada bulan Agustus dibandingkan tahun lalu.

Baca juga: PM China Jajal Kereta Cepat, Luhut: Dia Sangat Puas

“Secara umum, angka-angka tersebut masih menunjukkan hambatan meskipun ada sedikit perbaikan,” kata Hao Zhou, kepala ekonom di Guotai Junan International.

“Ke depannya, apakah pertumbuhan perdagangan China telah mencapai titik terendahnya? Ini akan bergantung pada beberapa faktor. Merujuk pada properti, kenaikan harga minyak, dan nilai tukar yuan China terhadap dollar AS,” tambah dia.

Sebagai informasi, China adalah importir minyak mentah terbesar di dunia. Impor komoditas tersebut berdasarkan volume dalam delapan bulan pertama tahun ini tumbuh sebesar 14,7 persen dibandingkan tahun lalu, lebih cepat dari laju 12,4 persen pada bulan Juli.

Baca juga: PM China Li Qiang Jajal Kereta Cepat, KCIC: Persiapan Maksimal

Pemulihan perekonomian China dari pandemi telah melambat dalam beberapa bulan terakhir, terseret oleh kemerosotan pasar properti dan lesunya belanja konsumen. Namun, ekspor otomotif tetap menjadi titik terang, namun laju pertumbuhannya melambat pada bulan Agustus.

Ekspor sektor otomotif meningkat sebesar 69 persen selama delapan bulan pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022. Namun, nilai tersebut turun dibandingkan periode Juli 2023, sebesar 74,1 persen.

Baca juga: Hari Ini, PM China Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com