Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirae Asset Sekuritas Tetap Proyeksi IHSG di Level 7.600 Tahun Ini

Kompas.com - 12/09/2023, 15:18 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Senior Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan, pihaknya belum melakukan revisi target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun. Sebelumnya, Mirae Asset Sekuritas memperkirakan IHSG bisa tembus ke level 7.600 hingga akhir 2023.

“Kalau The Fed kemungkinan bisa mempertahankan suku bunga dan BI juga bisa mempertahankan suku bunga jadi masih optimis ada perbaikan sampai dengan akhir tahun. Kita belum ada potong target (IHSG), apalagi dengan kondisi komoditas cukup membaik,” kata Robertus, Senin (12/9/2023).

Dia mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir IHSG bergerak cenderung fluktuatif, seperti pada bulan Mei- Juni pada level 6.500 hingga 6.600. Robertus menyebut bahwa pergerakan IHSG masih dalam trend bullish, namun pergerakannya tidak signifikan.

Baca juga: Saham Teknologi Rebound, Wall Street Hijau

“Kalau dilihat beberapa hari terakhir, pasti ada naik turunnya. Mei-Juni, misalnya 6.500 – 6.600. Sekarang lebih baik dari itu berarti ada improvement, tapi memang tidak secepat seperti tahun lalu, pergerakan lebih gradual, sedikit-sedikit naiknya,” jelas dia.

Beberapa sentimen yang membayangi pergerakan IHSG, yaitu kenaikan suku bunga The Fed, El-Nino, hingga harga CPO. Senior Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto mengatakan, peningkatan harga komoditas dunia termasuk CPO dan minyak dunia berpotensi menyebabkan kenaikan inflasi global.

Hal ini dinilai akan sangat berdampak kepada negara-negara maju yang saat ini masih berusaha untuk menurunkan inflasi.

Baca juga: OJK Minta Keterangan Vale soal Divestasi Saham

“Masih tingginya inflasi di masing-masing negara saat ini, yang juga dapat diperburuk oleh kenaikan harga komoditas dan minyak dunia, dapat berdampak kepada arah kebijakan moneter di negara-negara tersebut,” kata Rully.

“Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang dinilai sukses meredam inflasi sedangkan pengendalian inflasi masih menjadi isu utama negara-negara maju saat ini, seperti AS, Inggris, dan negara-negara Euro Zone,” tambah dia.

Di sisi lain, ada beberapa risiko terhadap prediksi kenaikan harga komoditas CPO yaitu besaran produksi yang akan terganggu karena efek cuaca El Nino serta faktor kebijakan pemerintah untuk menjaga kestabilan harga minyak goreng domestik di tengah kenaikan harga CPO global.

Baca juga: Simak 4 Rekomendasi Saham dari IPOT untuk Trading Pekan Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com