Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akui Harga Cabai Tinggi, Bapanas Minta Daerah yang Stok Cabai Surplus Kirim ke Daerah Defisit

Kompas.com - 07/11/2023, 12:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengakui harga cabai rawit merah sangat tinggi di pasaran, bahkan mencapai Rp 100.000 per kilogram. Bapanas juga mencatat sejumlah daerah alami defisit stok cabai.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi meminta ke pemerintah daerah yang stok cabainya surplus bisa dikirimkan ke daerah yang stok cabainya defisit.

Hal itu, lantaran harga cabai rawit merah jadi salah satu penyebab Indeks Perkembangan Harganya (IPH) tinggi berdasarkan data BPS, dan jadi perhatian serius pemerintah.

"Dalam rangka stabilisasi harga cabai rawit merah, produsen seperti Sulawesi Selatan ada di Wajo, Enrekang itu stoknya kita bawa ke beberapa daerah yang defisit," ujar Arief dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (6/11/2023).

"Daerah-daerah yang memang defisit (stok cabai rawit merah) seperti Aceh, NTT, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, silahkan bisa berkoordinasi dengan daerah yang surplus," tambah Arief.

Baca juga: Mendagri Ikut Pelototi Kenaikan Harga Cabai dan Beras

Harga cabai rawit merah tembus Rp 100.000 per kg

Data BPS menunjukkan, sebanyak 335 kabupaten dan kota alami kenaikan harga cabai rawit merah.

Sementara itu, mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga cabai rawit merah nasional hari ini tembus Rp 77.000 per kilogram (kg).

Di Pasar Kota Bandar Lampung, harga cabai rawit merah tembus Rp 93.750 per kg.

Sementara di pasar Kosambi Bandung, Pasar Kramat, dan Pasar Jatinegara, harga cabai rawit merah tembus Rp 100.000 per kilogram.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah Rp 100.000 Per Kg, Stok di Aceh hingga NTT Defisit

Penyebab harga cabai meningkat

Kementerian Pertanian merespons soal harga cabai rawit merah yang menyentuh Rp 100.000 per kg.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan, saat ini produksi semua jenis cabai tengah mengalami penurunan akibat kemarau panjang El Nino.

"Ya biasa lah kan sekarang produksi agak turun karena El Nino ini agak panjang kan kemaraunya. Kalau kemarau agak panjang ya biasa lah, semuanya akan mengalami seperti itu," ujar Prihasto saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (30/10/2023).

Data Kementan menyebutkan, hampir seluruh daerah produksi cabainya menurun.

Prihasto menilai kenaikan harga cabai tidak akan berlangsung lama lantaran sebentar lagi akan masuk pada musim hujan. "Kadang produksi tinggi, kadang agak turun. Itu karena musim," kata Prihasto.

Baca juga: BPS Pelototi Kenaikan Harga Cabai Merah, Cabai Rawit, dan Gula Pasir

(Tim Redaksi: Elsa Catriana, Yoga Sukmana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com