Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Menguat Pagi Ini 16 November, Rupiah Melemah

Kompas.com - 16/11/2023, 09:52 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (16/11/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.03 WIB, IHSG berada pada level 6.959,62 atau menguat 0,02 persen (1,42 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.958,2.

Sebanyak 186 saham melaju di zona hijau dan 145 saham di zona merah. Sedangkan 213 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 439,9 miliar dengan volume 616,1 juta saham.

Baca juga: Mampukah IHSG Lanjutkan Penguatan Hari Ini 16 November? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, penguatan IHSG didukung oleh neraca perdagangan Indonesia masih membukukan surplus ditengah ketidakpastian global.

“Tentunya ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.885 – 6.965,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini berada di teritori negatif. Nikkei melemah 0,44 persen (146,8 poin) pada level 33.372,89, Hang Seng Hong Kong turun 0,84 persen (151,06 poin) pada posisi 17.927,93, Shanghai Komposit pada posisi 3.064,58 atau terkoreksi 0,27 persen (8,2 poin), dan Strait Times turun 0,71 persen (22,2 poin) pada level 3.109,83.

Baca juga: IHSG Ditutup Melonjak Dekati Level 7.000, Rupiah Lanjut Menguat

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.02 WIB rupiah berada pada level Rp 15.563 per dollar AS, atau turun 29 poin (0,19 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.534 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena dollar AS menguat terhadap nilai mata uang lainnya. Penguatan dollar AS terjadi karena rilis data penjualan ritel AS bulan Oktober yang di atas ekspektasi pasar, namun turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

“Nilai tukar rupiah bisa berbalik melemah hari ini terhadap dollar AS. Pagi ini, dollar AS terlihat menguat terhadap nilai tukar emerging market. Pasar mungkin mewaspadai ekonomi AS yang masih cukup bagus bisa menahan suku bunga acuan AS di level tinggi untuk waktu yang lebih lama,” ujar Ariston kepada Kompas.com.

Dari dalam negeri, performa trade balance bulan Oktober yang masih surplus diharapkan bisa memberikan sentimen positif ke rupiah. Ariston memperkirakan rupiah hari ini bisa melemah ke arah Rp 15.580 per dollar AS hingga Rp 15.600 per dollar AS dengan potensi support di kisaran Rp 15.500 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com