Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Kompas.com - 21/12/2023, 10:10 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (21/12/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 9.24 WIB, IHSG berada pada level 7.199,82 atau turun 0,27 persen (19,8 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.219,66.

Sebanyak 205 saham melaju di zona hijau dan 226 saham di zona merah. Sedangkan 208 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,5 triliun dengan volume 2,8 miliar saham.

Baca juga: Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Bagaimana Pergerkan IHSG? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, saat ini pasar tengah menantikan rilis hasil pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) terkait kebijakan suku bunga acuan. Pelaku pasar memprediksi Bank Indonesia masih mempertahankan suku bunga acuannya di level 6 persen.

"Ini seiring dengan upaya BI dalam mendukung stabilitas moneter jelang akhir tahun dan juga momentum The Fed yang bulan ini diprediksi menjaga suku bunganya, sehingga ini akan mendorong momentum masuknya dana asing. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.150 – 7.220," kata Maximilianus dalam analisisnya.

Bursa Asia pada awal perdagangan bergerak mayoritas pada teritori negatif. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,93 persen (154,01 poin) ke posisi 16.459,8, Nikkei melemah 1,58 persen (532,59 poin) pada level 33.143,30, dan Shanghai Komposit berada di level 2.883,78 atau terkoreksi 0,63 persen (18,3 poin). Sementara itu, Strait Times menguat 0,26 persen (7,9 poin) pada posisi 3.115,98.

Baca juga: Pilpres Satu Putaran, Analis: IHSG Bisa Tembus Rekor Baru

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.44 WIB rupiah berada pada level Rp 15.540 per dollar AS, atau turun 29 poin (0,19 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.511 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, meskipun mengawali sesi dengan pelemahan, rupiah masih berpotensi menguat terhadap dollar AS hari ini karena ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS meningkat.

Survei CME FedWatch Tool memperlihatkan probabilitas 100 persen suku bunga acuan the Fed akan dipangkas di bulan Mei, dari sebelumnya sekitar 96 persen. Tingkat imbal hasil obligasi AS terutama tenor 10 tahun juga menurun ke kisaran 3,8 persen dari sebelumnya 3,9 persen.

"Ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar bereskpektasi bahwa tingkat suku bunga bakal turun ke depannya. Bila data-data ekonomi AS terbaru masih terus mencatatkan hasil yang bagus, ini bisa menurunkan ekspektasi pasar mengenai kapan suku bunga acuan AS ini akan dipangkas. Dollar AS bisa bertahan menguat," kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: IHSG Menguat di Akhir Sesi Hari Ini 20 Desember 2023, Rupiah Melemah


Hari ini BI akan merilis kebijakan moneter terbarunya yang kemungkinan tidak ada perubahan karena risiko ketidakpastian global masih tinggi dan the Fed masih belum yakin akan memangkas suku bunganya, Sementara dari inflasi dalam negri masih terkendali. Dia menilai, kemungkinan hasil BI ini tidak terlalu mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

"Rupiah berpotensi menguat ke arah Rp 15.450 per dollar AS hingga Rp 15.480 per dollar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.530 per dollar AS," ujar dia.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com