Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Hitung Cepat Direspons Positif Pasar, Bagaimana Prospek Ekonomi dan Pasar Modal?

Kompas.com - 22/02/2024, 12:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan mengatakan, hasil hitung cepat pemilu direspons positif oleh pasar. Hal ini menjadi sentimen positif bagi ekonomi dan pasar modal.

“Pasar bereaksi positif terhadap hasil hitung cepat, karena pemilu yang rumit berjalan lancar, aman, dan dengan partisipasi masyarakat yang tinggi, pasar bereaksi positif,” kata Katarina dalam siaran pers, Rabu (21/2/2024).

Di sisi lain, Katarina menilai pasar juga bereaksi positif ketika pemilu dilakukan satu putaran dibandingkan pemilu dua putaran.

“Pemilu satu putaran disambut baik karena hal ini menghilangkan hambatan-hambatan kebijakan,” lanjut dia.

Baca juga: BEI: Pemilu Satu Putaran Tidak Berpengaruh pada Kenaikan Jumlah Investor

Pemilu Indonesia 14 Februari 2024 dapat dinobatkan sebagai pemilu satu hari terbesar di dunia. Pemilu ini melibatkan lebih dari 204 juta pemilih yang memilih presiden/wakil presiden dan anggota parlemen, baik secara nasional maupun regional.

Sebagai perbandingan, pemilu AS 3 November 2020 hanya melibatkan 158 juta pemilih dengan pengumpulan amplop suara yang masih terus berlangsung sampai setidaknya 20 November, hampir tiga minggu kemudian.

Hasil hitung cepat awal menunjukkan bahwa Prabowo Subianto tampaknya akan meraih kemenangan pada Pilpres 2024, dan menempatkannya sebagai presiden Indonesia berikutnya.

Prabowo Subianto memperoleh rentang jajak pendapat yang konsisten sebesar 58-59 persen di sebagian besar survei hitung cepat seperti Litbang Kompas, Charta Politika Indonesia, dan lain-lain sampai tanggal 15 Februari 2024.

Selain itu, juga berdasarkan hitung cepat, Prabowo-Gibran tampaknya telah meraih lebih dari 20 persen suara di setidaknya 20 provinsi, yang merupakan syarat lain untuk pemilu satu putaran.

“Perlu diingat bahwa hasil penghitungan tersebut masih menunggu validasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memiliki waktu hingga 20 Maret 2024 untuk memastikan hasilnya,” jelas dia.

Baca juga: Pilpres Berpotensi Satu Putaran, Pengusaha Siap Lanjutkan Ekspansi Bisnis

Menurut Katarina, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mempunyai waktu hingga 20 Maret untuk menghitung suara dan mengumumkan pemenang resmi pemilu.

“Presiden baru dan kabinetnya akan menjabat mulai bulan Oktober 2024. Pascaeuforia awal, kami memperkirakan pasar akan bergerak pada kisaran yang sempit sambil menunggu sampai pengumuman kabinet dibuat atau reformasi kebijakan diterapkan,” jelas dia.

Kinerja sektoral pascapemilu tampaknya juga mengambil petunjuk dari arah kebijakan presiden yang menang. Namun, dua sektor yang secara konsisten menunjukkan kinerja yang kuat pascapemilu adalah properti dan basic materials yang mungkin mencerminkan peningkatan kepercayaan investor dalam negeri.

“Seperti yang terjadi di masa lalu, tampaknya pertumbuhan pinjaman (loan growth) dan pertumbuhan simpanan (deposit growth) akan membaik dalam waktu 12 bulan setelah pemilihan umum,” tegas Katarina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com