Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Kompas.com - 19/03/2024, 07:24 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Senin (18/3/2024) waktu setempat. Pergerakan harga saham didorong oleh konferensi penting seputar AI hingga penantian kebijakan moneter Federal Reserve

Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 75,66 poin, atau 0,2 persen, menjadi 38.790,43. S&P 500 bertambah 32,33 poin, atau 0,63 persen ke posisi 5.149,42, dan Nasdaq Composite menguat 0,82 persen pada level 16.103,45.

Saham Nvidia naik 0,7 persen pada hari pertama Konferensi GTC. Perusahaan pembuat chip ini akan menampilkan terobosan terbarunya dalam kecerdasan buatan di konferensi tersebut.

Baca juga: Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Analis menaikkan target harga mereka saat konferensi dimulai. William Stein dari Truist memperkirakan kenaikan sebesar 34 persen. Sebelumnya harga saham telah naik menjadi 4 persen pada Senin pagi.

Saham Alfabet berakhir dengan kenaikan 4,6 persen, usai Bloomberg News melaporkan bahwa Apple sedang dalam pembicaraan dengan Google untuk memasukkan Gemini AI ke dalam iPhone.

Pergerakan ini terjadi setelah dua minggu kerugian yang disebabkan oleh saham - saham teknologi pada S&P 500 dan Nasdaq Komposit. Sementara DJIA telah mengakhiri tiga minggu terakhir dengan kerugian.

“Citarasa masa kini adalah peralihan ke bidang teknologi,” kata pendiri dan CEO Infracap Jay Hatfield.

“Kita berada dalam periode musiman yang lemah dan orang-orang tidak tahu apa yang harus dilakukan, jadi mereka bergantian antara menjual teknologi dan menjual pasar lainnya,” lanjut dia.

Hatfield memperkirakan reli pasar akan kembali terjadi pada bulan April, ketika musim pendapatan berikutnya dimulai. Investor juga menantikan pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu ini.

Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang berlangsung selama dua hari dimulai pada hari Selasa dan berakhir dengan pengumuman di hari Rabu.

Menurut CME FedWatch Tool, The Fed kemungkinan 99 persen akan mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah pada minggu ini. Namun, ekspektasi pemotongan pada bulan Juni telah menurun dalam beberapa hari terakhir menjadi sekitar 55 persen.

Data inflasi inti dan inflasi grosir bulan Februari yang lebih tinggi dari perkiraan membuat pasar saham goyah dan memicu kekhawatiran bahwa bank sentral mungkin akan memilih suku bunga yang lebih tinggi lebih lama sebelum pertemuan kebijakannya dimulai.

Baca juga: Ingin Dapat Dividen Bank Mandiri? Catat Batas Terakhir Koleksi Saham BMRI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com