Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif

Kompas.com - 13/04/2024, 10:05 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Percepatan tanam melalui program pompanisasi yang tengah digalakkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendapat respons positif sejumlah pihak, mulai dari Pejabat Sementara (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) hingga Bupati Subang. 

Program tersebut ditargetkan untuk mempercepat tanam padi di 1 juta hektare (ha) lahan sawah, baik yang terdapat di Jawa maupun luar Jawa. Dari target tersebut, sebanyak 300.000 ha tercatat berada di Provinsi Jabar. 

Saat berkunjung ke Kabupaten Subang beberapa waktu lalu, Mentan Amran mengatakan, bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, pihaknya segera menerapkan sistem pompanisasi di lahan-lahan sawah. 

Sebagai salah satu daerah lumbung pangan, Jabar dianggap sebagai lokasi terbaik untuk mengimplementasikan sistem tersebut.

Baca juga: Kementan Buka-bukaan Soal Dugaan Maladministrasi dalam Penerbitan RIPH Bawang Putih

“Ini (Provinsi Jabar lokasi) terbaik yang selama kami kunjungan. Kami memberi kesempatan kepada Pak Gubernur dan Pak Bupati selama dua bulan ke depan untuk mengidentifikasi berapa kebutuhan pompa yang harus dipasang. Potensinya luar biasa. Dengan (pompanisasi) 343.000 ha bisa meningkatkan produksi (beras) hingga 2,5 juta ton,” terang Amran dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (13/4/2024).

Pihaknya pun meyakini dengan program tersebut, produksi padi di Jabar dapat ditingkatkan. 

Memahami akan pentingnya ketersediaan air bagi aktivitas produksi petani, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menyambut positif program tersebut. 

Ia yakin bahwa pompanisasi dapat mendorong produksi padi di wilayahnya. Dengan begitu,  Jabar berpotensi menjadi produsen beras terbesar di Indonesia.

Baca juga: Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang

“Kami menyambut baik tawaran Mentan Amran. Kepala Dinas akan langsung bekerja untuk berkoordinasi dengan seluruh Kabupaten Kota. Tadi juga disampaikan bahwa program ini tidak hanya untuk sawah tadah hujan, tapi secara umum untuk meningkatkan produksi,” kata Bey. 

Pada kesempatan sama, Penjabat (Pj) Bupati Subang, Imran, mengapersiai inisiatif program pompanisasi yang digalakkan Mentan Amran. 

Ia mengatakan, Subang tidak hanya merupakan salah satu lumbung pangan di Jabar, tetapi juga di Indonesia.

"Program pompanisasi dapat membantu petani yang selama ini terbatas oleh musim hujan. Dengan sistem pompanisasi, kami optimistis produksi padi di wilayah kami meningkat signifikan," ujar Imran.

Baca juga: Kementan Bidik Sungai-sungai Besar di Pulau Jawa untuk Pompanisasi dan Pipanisasi

Lebih lanjut, Imran menjelaskan mengenai potensi pertanian di Kabupaten Subang. Adapun kabupaten tersebut memiliki sekitar 84.000 ha lahan sawah. 

Adapun 60 persen di antaranya adalah lahan sawah tadah hujan, sehingga petani masih terbatas dan sangat tergantung pada musim dalam menanam.

“Terkait dengan sistem pompanisasi kami sangat mengapresiasi. Pasalnya, Subang diberi prioritas untuk mengajukan berapa kebutuhan perpompaan. Dari 84.000 ha lahan sawah yang ada di Subang tidak semuanya termasuk sawah irigasi. Sekitar 60 persen masih tadah hujan,” terangnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com