Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Antam Anjlok Rp 12.000 per Gram dalam Sepekan

Kompas.com - 05/05/2024, 12:37 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk cenderung bergerak menurun sepanjang sepekan terakhir.

Pada awal pekan harga emas Antam sebesar Rp 1.325.000 per gram dan di akhir pekan menjadi Rp 1.313.000 per gram, atau anjlok Rp 12.000 selama sepekan.

Begitu pula pada harga buyback terjadi penurunan sebesar Rp 15.000, yang di awal pekan dibanderol Rp 1.221.000 per gram menjadi Rp 1.206.000 per gram di akhir pekan.

Baca juga: Harga Emas Terbaru 5 Mei 2024 di Pegadaian

Adapun buyback merupakan harga yang di dapat jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangannya.

Mengutip laman Logam Mulia, secara rinci pergerakan harga emas Antam selama sepekan yakni pada Senin (29/4/2024) sebesar Rp 1.325.000 per gram dengan buyback sebesar Rp 1.221.000 per gram.

Harga tersebut bertahan pada perdagangan Selasa (30/4/2024). Kemudian pada Rabu (1/5/2024), anjlok Rp 15.000 menjadi dibanderol sebesar Rp 1.310.000 per gram dengan buyback Rp 1.204.000 per gram.

Lalu di perdagangan Kamis (2/5/2024) berbalik melonjak Rp 17.000 menjadi sebesar Rp 1.327.000 per gram dengan buyback sebesar Rp 1.220.000 per gram.

Baca juga: Detail Harga Emas Antam Minggu 5 Mei 2024

Namun harga emas kembali turun Rp 9.000 di Jumat (3/5/2024) menjadi sebesar Rp 1.318.000 per gram dengan buyback sebesar Rp 1.211.000 per gram.

Pada Sabtu (4/5/2024), harga emas Antam pun kembali turun Rp 5.000 menjadi sebesar Rp 1.313.000 per gram dengan harga buyback Rp 1.206.000 per gram. Harga ini pun bertahan pada perdagangan Minggu (5/5/2024).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com