Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RPP KESEHATAN

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Kompas.com - 11/05/2024, 08:58 WIB
Hotria Mariana,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Staf Khusus Presiden RI Joko Widodo dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mengapresiasi komitmen berkelanjutan PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) dalam membina usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) nasional untuk naik kelas.

Pembinaan dilakukan melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di bawah naungan Program Keberlanjutan "Sampoerna Untuk Indonesia (SUI)" yang berkolaborasi dengan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotek).

Teranyar, SETC dan Inotek meluncurkan program SMEs Market Acceleration & Global Access Tap-in Program (Semangat). Program ini bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM dalam memperluas akses pasar.

Adapun program Semangat terdiri dari rangkaian kegiatan workshop, coaching, market matching, dan tap-in internasional.

Staf Khusus Presiden RI bidang Inovasi, Pendidikan, dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar, menggarisbawahi peran krusial UMKM sebagai penyelamat ekonomi Indonesia di tengah badai krisis keuangan global 2008.

"Sinergitas UMKM menjadi penyelamat ekonomi Indonesia saat itu. Kita memiliki pasar, kita memiliki supply dan demand. Hanya saja, masih banyak pasar dan peluang ekspor internasional yang belum dijangkau oleh UMKM," ujar Billy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (10/5/2024).

Guna mengatasi tantangan tersebut, pemuda asal Papua itu menekankan pentingnya intensifikasi pendampingan UMKM, baik dalam bentuk sharing session, maupun berbagi tips dan trik.

“Upaya membuka akses permodalan dan pasar juga perlu ditingkatkan agar UMKM Indonesia menjadi eksportir,” tuturnya.

Billy melanjutkan, salah satu peluang ekspor yang menjanjikan adalah Amerika Serikat (AS), khususnya Arizona. Negara bagian barat daya AS ini menjadi importir terbesar produk UMKM Indonesia, khususnya yang berbahan dasar kertas, garmen, dan tekstil.

"Eksportir dari Indonesia umumnya adalah pelaku UMKM yang kemudian naik kelas. Contohnya, garmen dan tekstil paling banyak berasal dari Jawa Barat, dan mereka bukan pemain besar, melainkan UMKM," jelasnya.

Lebih lanjut, Billy berharap agar pemerintah daerah turut aktif membantu pelaku UMKM di wilayahnya. Anggaran yang tersedia di pemerintah daerah dan pusat dapat dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan UMKM.

"Jangan sampai pihak swasta, seperti Sampoerna, giat mendukung UMKM, tapi pemerintah daerah yang memiliki anggaran justru pasif," tegasnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kemenkop UKM Christina Agustin menyampaikan apresiasi atas kolaborasi berkelanjutan antara Inotek dan SETC dalam mendampingi UMKM, termasuk melalui peluncuran program Semangat.

"Kemenkop UKM memandang upaya seperti ini perlu dilakukan secara konsisten dan beriringan dengan upaya pemerintah untuk mengoptimalkan akses pasar bagi pelaku UMKM agar mampu bersaing di pasar global," ucapnya.

Lebih lanjut, Christina mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam mendukung UMKM menembus rantai pasok global. Hal ini demi pemulihan perekonomian nasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com