Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Temui Dubes Libya, Menaker Ida Harap Inisiasi Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Libya Segera Terwujud

Kompas.com - 22/05/2024, 18:54 WIB
Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Republik Indonesia (RI) Ida Fauziyah menginginkan inisiasi dan penjajakan kerja sama bidang ketenagakerjaan antara Indonesia-Libya segera terwujud.

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam pertemuan dengan Duta Besar (Dubes) Libya untuk Indonesia Zakarya Muhammad Mustafa El Moghrabi, di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Jakarta, Selasa (21/5/2024).

“Kerja sama yang akan dilakukan ini meliputi pengembangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), penempatan tenaga kerja profesional dan program pelatihan yang direalisasikan dalam bentuk pertukaran informasi dan kunjungan, serta comparative study atau benchmarking,” tutur Ida dalam keterangan persnya, Rabu (22/5/2024).

Kemudian, kata Ida, kerja sama ini juga meliputi penyelenggaraan seminar dan konferensi, bantuan teknis, sampai pertukaran tenaga ahli.

Baca juga: Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Berkaitan dengan penempatan pekerja migran di negara-negara Timur Tengah, Ida menyampaikan, Pemerintah Indonesia telah memberlakukan kebijakan moratorium. Kebijakan ini mengacu pada Undang-undang (UU) Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

Adapun pemerintah Indonesia turut mensyaratkan beberapa hal kepada negara penempatan, seperti melindungi tenaga kerja asing di semua sektor; memiliki asuransi dan jaminan sosial untuk tenaga kerja asing; memiliki perjanjian dengan pemerintah Indonesia; serta adanya sistem yang terintegrasi antara pemerintah Indonesia dengan negara terkait.

“Pemerintah Indonesia memiliki kebijakan yang menekankan penempatan pekerja migran Indonesia yang mempunyai keterampilan sesuai dengan bidangnya dan tersertifikasi untuk pekerjaan di sektor formal,” tuturnya.

Sementara itu, berkaitan dengan kerja sama berbentuk pelatihan, pemerintah Indonesia dengan Libya akan menyiapkan pelatihan bidang kejuruan yang memiliki banyak peminat serta potensial. Contohnya, yaitu kejuruan otomotif, informatika, telekomunikasi, garmen, las, dan listrik.

Baca juga: Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

“Kerja sama kedua negara di bidang pelatihan nantinya akan dikembangkan melalui skema exchange training program,” ucap Ida.

Lebih lanjut, Ida berharap, momen pertemuan dengan Dubes Zakarya Muhammad Mustafa El-Moghrabi ini dapat menjadi pemantik baru dalam mengembangkan kerja sama bidang ketenagakerjaan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Libya.

“Semoga kerja sama antara Indonesia dan Libya dapat semakin erat dan memberikan keuntungan ‎bagi kedua negara,” kata Ida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Whats New
Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Whats New
Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Whats New
Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung 'Sport Tourism' di Jakarta

Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung "Sport Tourism" di Jakarta

Whats New
Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

Whats New
Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Whats New
Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Whats New
Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Whats New
KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

BrandzView
BSI International Expo 2024, Wapres: Buka Peluang Investasi dengan Pelaku Halal Global

BSI International Expo 2024, Wapres: Buka Peluang Investasi dengan Pelaku Halal Global

Whats New
HUT Ke-24, KPPU Ingin Ubah Kelembagaan lewat Pola Pikir dan Kepemimpinan yang Lebih Baik

HUT Ke-24, KPPU Ingin Ubah Kelembagaan lewat Pola Pikir dan Kepemimpinan yang Lebih Baik

Whats New
Izin Tambang untuk PBNU Segera Terbit, Kapan?

Izin Tambang untuk PBNU Segera Terbit, Kapan?

Whats New
Kata BI soal Maraknya Kejahatan Bermodus QRIS

Kata BI soal Maraknya Kejahatan Bermodus QRIS

Whats New
Gubernur BI Beberkan Pemicu Rupiah Tertekan hingga Tembus Rp 16.400 Per Dollar AS

Gubernur BI Beberkan Pemicu Rupiah Tertekan hingga Tembus Rp 16.400 Per Dollar AS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com