Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OPEC+ Lanjutkan Pemangkasan Produksi Minyak hingga 2025

Kompas.com - 03/06/2024, 07:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan beberapa negara penghasil minyak lainnya yang tergabung dalam kelompok OPEC+ sepakat memperpanjang pemangkasan produksi minyak sebesar 2,2 juta barrel per hari (bph) hingga tahun 2025.

Keputusan ini diumumkan pada Minggu (2/6/2024) waktu setempat.

Dikutip dari CNN, Senin (3/6/2024), pemangkasan produksi minyak OPEC+ sebenarnya akan berakhir pada akhir bulan ini.

Baca juga: OPEC+ Lanjutkan Pemangkasan Produksi Minyak hingga Juni 2024

Ilustrasi produksi minyak, kilang minyak, harga minyak.SHUTTERSTOCK/DED PIXTO Ilustrasi produksi minyak, kilang minyak, harga minyak.

Pemangkasan produksi minyak tersebut melampaui angka yang disepakati sebelumnya, yakni 3,66 juta bph yang diumumkan pada tahun 2022 dan 2023.

Kala itu, OPEC+ yang dipimpin Arab Saudi dan Rusia mencoba melawan melambatnya permintaan dan peningkatan produksi minyak Amerika Serikat.

Kelompok ini juga merilis persyaratan produksi tahun 2025 untuk negara-negara anggota dan non-anggota, yang pada dasarnya sama dengan tahun ini. Kuota produksi Uni Emirat Arab meningkat sebesar 300.000 bph.

Peningkatan tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai Januari hingga September 2025, kata OPEC+.

Baca juga: Angola Keluar dari OPEC, Tak Mampu Penuhi Kuota Produksi Minyak

Meskipun OPEC+ melakukan pemangkasan setara dengan sekitar 5,7 persen pasokan minyak mentah global, dan ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah, harga minyak dunia telah turun sekitar 10 persen sejak mencapai level tertinggi dalam lima bulan pada awal April 2024.

Acuan harga minyak mentah dunia Brent berada di level 82 dollar AS per barrel pada Jumat (31/5/2024) lalu. Angka itu turun dibandingkan 91 dollar AS per barrel pada awal April 2024, ketika dugaan serangan udara Israel terhadap kedutaan Iran di Suriah menimbulkan kegelisahan di pasar minyak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Data Terbaru Uang Beredar di Indonesia, Hampir Tembus Rp 9.000 Triliun

Data Terbaru Uang Beredar di Indonesia, Hampir Tembus Rp 9.000 Triliun

Whats New
Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500

Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500

Whats New
Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom

Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom

Whats New
Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa

Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa

Whats New
Soal Investor Khawatir dengan APBN Prabowo, Bos BI: Hanya Persepsi, Belum Tentu Benar

Soal Investor Khawatir dengan APBN Prabowo, Bos BI: Hanya Persepsi, Belum Tentu Benar

Whats New
Premi Asuransi Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Tren Penurunan Penjualan, Ini Alasannya

Premi Asuransi Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Tren Penurunan Penjualan, Ini Alasannya

Whats New
Hidrogen Hijau Jadi EBT dengan Potensi Besar, Pemerintah Siapkan Regulasi Pengembangannya

Hidrogen Hijau Jadi EBT dengan Potensi Besar, Pemerintah Siapkan Regulasi Pengembangannya

Whats New
Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Whats New
Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan

Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan

Whats New
Akhir Pekan, IHSG Mengawali Hari di Zona Hijau

Akhir Pekan, IHSG Mengawali Hari di Zona Hijau

Whats New
Ini Kendala Asuransi Rumuskan Aturan Baku Produk Kendaraan Listrik

Ini Kendala Asuransi Rumuskan Aturan Baku Produk Kendaraan Listrik

Whats New
Dokumen Tak Lengkap, KPPU Tunda Sidang Google yang Diduga Lakukan Monopoli Pasar

Dokumen Tak Lengkap, KPPU Tunda Sidang Google yang Diduga Lakukan Monopoli Pasar

Whats New
Bos Bulog Ungkap Alasan Mengapa RI Bakal Akuisisi Sumber Beras Kamboja

Bos Bulog Ungkap Alasan Mengapa RI Bakal Akuisisi Sumber Beras Kamboja

Whats New
Luhut Bantah Negara Tak Mampu Biayai Program Makan Siang Gratis

Luhut Bantah Negara Tak Mampu Biayai Program Makan Siang Gratis

Whats New
Suku Bunga Tidak Naik, Ini Strategi Bank Indonesia Stabilkan Rupiah

Suku Bunga Tidak Naik, Ini Strategi Bank Indonesia Stabilkan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com