Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curah Hujan Tinggi Ganggu Produksi dan Kinerja RMKE di Kuartal I-2024

Kompas.com - 07/06/2024, 12:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - PT RMK Energy Tbk (RMKE) mencatatkan laba bersih usaha sebesar Rp 37,7 miliar pada kuartal pertama tahun 2024, atau mengalami penurunan signifikan disebabkan kondisi cuaca yang buruk di Sumatera Selatan.

“Curah hujan yang sangat tinggi menurunkan produksi tambang di sekitar area operasional sehingga berdampak pada penurunan volume penjualan dan jasa batu bara,” kata Direktur Operasional Perseroan, William Saputra dalam siaran pers, Jumat (7/6/2024).

William mengungkapkan, segmen penjualan dan jasa batu bara berkontribusi masing-masing sebesar 48,3 persen dan 51,7 persen pada total laba usaha RMKE.

Baca juga: RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Segmen jasa masih menjadi penyokong kinerja positif pada kuartal I-2024. Seiring dengan laba bersih, RMKE membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 585,9 miliar atau mengalami penurunan sebesar 23,1 persen YoY akibat cuaca ekstrem.

Hingga Maret 2024, RMKE membongkar muatan 768 rangkaian kereta dengan volume sebesar 1,9 juta MT batu bara dan memuat 215 tongkang dengan volume sebesar 1,6 juta MT batu bara.

Volume tersebut mengalami penurunan yang signifikan karena curah hujan yang sangat tinggi, namun RMKE masih dapat menjaga ketepatan waktu bongkaran kereta untuk mengoptimalkan waktu operasional yang terbatas saat kondisi hujan.

Baca juga: RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

 


Hingga periode Maret 2024, RMKE berhasil membongkar muatan kereta dengan rata-rata waktu 3:18 jam, atau lebih cepat 4 menit dibandingkan dengan periode sama tahun lalu 3:22 jam. Ketepatan waktu ini menjadi prioritas Perseroan memberikan service excellent kepada pelanggan.

Pada segmen penjualan, RMKE telah menjual 760.000 MT batu bara pada pada kuartal I-2024, atau meningkat sebesar 5,7 persen YoY. Volume penjualan batu bara ini berasal dari tambang in-house dan pihak ketiga yang berkontribusi masing-masing sebesar 18,6 persen dan 81,4 persen.

“Perseroan berupaya untuk meningkatkan volume penjualan batu bara dari pihak ketiga untuk mengurangi dampak negatif penurunan produksi tambang in-house karena cuaca buruk dan penurunan harga batu bara,” kata William.

Baca juga: BYAN dan MAHA Perpanjang Kontrak Hauling Batu Bara Senilai Rp 23,9 Triliun

Halaman:


Terkini Lainnya

Bos BI: Kami Masih Meyakini Tren Nilai Tukar Rupiah ke Depan Akan Menguat

Bos BI: Kami Masih Meyakini Tren Nilai Tukar Rupiah ke Depan Akan Menguat

Whats New
Memahami Apa Itu SBN dan Jenisnya

Memahami Apa Itu SBN dan Jenisnya

Work Smart
Terpukul Pelemahan Rupiah, Bos Garuda Indonesia Dorong Tarif Batas Atas Direvisi

Terpukul Pelemahan Rupiah, Bos Garuda Indonesia Dorong Tarif Batas Atas Direvisi

Whats New
Wapres Ma'ruf Amin Minta BSI Dukung Pengembangan Sektor Produktif Halal

Wapres Ma'ruf Amin Minta BSI Dukung Pengembangan Sektor Produktif Halal

Whats New
UOB Kay Hian Rilis Aplikasi Perdagangan Saham dengan Fitur Lebih Segar

UOB Kay Hian Rilis Aplikasi Perdagangan Saham dengan Fitur Lebih Segar

Earn Smart
Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Whats New
Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Whats New
Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Whats New
Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung 'Sport Tourism' di Jakarta

Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung "Sport Tourism" di Jakarta

Whats New
Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

Whats New
Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Whats New
Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Whats New
Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Whats New
KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com