Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bahan Pokok Sabtu 8 Juni 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Kompas.com - 08/06/2024, 08:30 WIB
Tim Kompas.com,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Daftar harga bahan pokok hari ini, Sabtu 8 Juni 2024 di tingkat nasional mengalami kenaikan untuk beberapa bahan.

Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com dari panel harga Badan Pangan Nasional, harga ikan tongkol per kilogram hari ini mengalami kenaikan Rp 3.040 atau 8,87 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 31.220 menjadi Rp 34.260. Papua Tengah menyumbang kenaikan tertinggi, di mana harga ikan tongkol hari ini dipatok Rp 130.000 per kilogram.

Apabila dibandingkan dengan harga tertinggi minggu kemarin, harga ikan tongkol tetap sebesar Rp 34.260. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga ikan tongkol hari ini tetap yakni sebesar Rp 34.260.

Harga daging ayam ras per kilogram juga mengalami kenaikan sebesar Rp 2.130 atau 5,50 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 36.630 menjadi Rp 38.760. Kenaikan tertinggi terjadi di Papua Tengah, dengan banderol harga total Rp 80.000 per kilogram.

Apabila dibandingkan dengan harga tertinggi minggu kemarin, harga daging ayam ras tetap sebesar Rp 38.760. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga daging ayam ras hari ini tetap yakni sebesar Rp 38.760.

Baca juga: Harga Bahan Pokok Jumat 7 Juni 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Daftar kenaikan harga pangan pokok

Berikut harga pangan yang mengalami kenaikan dalam satu hari terakhir:

  • Harga bawang putih bonggol naik dari Rp 42.320 menjadi Rp 44.090 per kilogram.
  • Kenaikan harga dari Rp 43.900 menjadi Rp 45.610 per kilogram terjadi pada bawang merah.
  • Harga telur ayam ras naik dari Rp 29.700 menjadi Rp 31.400 per kilogram.
  • Harga minyak goreng kemasan sederhana naik dari Rp 17.840 menjadi Rp 18.890 per liter.
  • Kenaikan harga dari Rp 36.860 menjadi Rp 37.900 per kilogram terjadi pada ikan kembung.
  • Harga tepung terigu kemasan (non-curah) naik menjadi Rp 13.990 per kilogram dari sebelumnya Rp 13.340.
  • Kenaikan harga dari Rp 18.210 menjadi Rp 18.750 per kilogram terjadi pada gula konsumsi.
  • Harga cabai rawit merah naik menjadi Rp 47.180 per kilogram dari sebelumnya Rp 46.730.
  • Harga garam halus beryodium naik menjadi Rp 11.970 per kilogram dari sebelumnya Rp 11.540.
  • Harga beras medium naik dari Rp 13.390 menjadi Rp 13.650 per kilogram.
  • Harga kedelai biji kering (impor) naik dari Rp 12.090 menjadi Rp 12.340 per kilogram.
  • Harga beras premium naik menjadi Rp 15.640 per kilogram dari sebelumnya Rp 15.440.
  • Harga tepung terigu (curah) naik menjadi Rp 10.520 per kilogram dari sebelumnya Rp 10.350.

Baca juga: Riset Terbaru, Konsumen Mulai Suka Belanja Bahan Pokok secara Online

Daftar penurunan harga pangan pokok

Sementara itu, bahan pangan lainnya mengalami penurunan. Harga daging sapi murni per kilogram mengalami penurunan paling tajam, yakni 3,39 persen atau turun Rp 4.440 dibanding kemarin, yakni dari Rp 135.460 menjadi Rp 131.020. Penurunan tertinggi terjadi di Papua Barat, dengan banderol harga total Rp 110.000 per kilogram.

Harga hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 4.740 atau 3,62 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 135.760. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga daging sapi murni hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 4.950 atau 3,78 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 135.970.

Berikut harga pangan yang mengalami penurunan dalam satu hari terakhir:

  • Penurunan harga dari Rp 49.060 menjadi Rp 46.840 per kilogram terjadi pada cabai merah keriting.
  • Harga ikan bandeng turun menjadi Rp 31.890 per kilogram dari sebelumnya Rp 32.940.
  • Harga minyak goreng curah turun dari Rp 15.810 menjadi Rp 15.570 per liter.
  • Penurunan harga dari Rp 5.670 menjadi Rp 5.480 per kilogram terjadi pada jagung tk peternak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Whats New
Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Whats New
Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung 'Sport Tourism' di Jakarta

Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung "Sport Tourism" di Jakarta

Whats New
Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

Whats New
Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Whats New
Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Whats New
Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Whats New
KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

BrandzView
BSI International Expo 2024, Wapres: Buka Peluang Investasi dengan Pelaku Halal Global

BSI International Expo 2024, Wapres: Buka Peluang Investasi dengan Pelaku Halal Global

Whats New
HUT Ke-24, KPPU Ingin Ubah Kelembagaan lewat Pola Pikir dan Kepemimpinan yang Lebih Baik

HUT Ke-24, KPPU Ingin Ubah Kelembagaan lewat Pola Pikir dan Kepemimpinan yang Lebih Baik

Whats New
Izin Tambang untuk PBNU Segera Terbit, Kapan?

Izin Tambang untuk PBNU Segera Terbit, Kapan?

Whats New
Kata BI soal Maraknya Kejahatan Bermodus QRIS

Kata BI soal Maraknya Kejahatan Bermodus QRIS

Whats New
Gubernur BI Beberkan Pemicu Rupiah Tertekan hingga Tembus Rp 16.400 Per Dollar AS

Gubernur BI Beberkan Pemicu Rupiah Tertekan hingga Tembus Rp 16.400 Per Dollar AS

Whats New
Selesai dengan Meterai Rp 10.000, Penumpang Bercanda Bawa Bom Kerap Berulang

Selesai dengan Meterai Rp 10.000, Penumpang Bercanda Bawa Bom Kerap Berulang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com