Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pestisida Palsu Beredar di Brebes, Kementan Minta Semua Pihak Waspada

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy, meminta pemerintah setempat beserta jajarannya dan Kapolres Kabupaten Brebes untuk lebih waspada.

"Terkait penyebaran pestisida palsu ini, saya minta mereka lebih waspada dan melakukan intelijen ke toko-toko atau kios-kios di kabupaten Brebes," ujar Sarwo Edhy dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Sarwo Edhy sendiri mengatakan itu saat hadir dalam Konfrensi Pers Pengawasan Pestisida, di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Jawa tengah, Jumat (5/4/2019).

"Kami akan berikan juga surat edaran untuk seluruh Indonesia, sehingga pemalsu pemalsu pestisida ini akan berhenti karena itu akan merugikan petani," tandas Sarwo.

Menurut Sarwo, bukan tanpa alasan Kementan melakukan tindakan itu. Penyebabnya karena pestisida palsu dapat menurunkan produksi pertanian.

Hal ini disebabkan penggunaan pestisida palsu dapat merusak tanaman karena mutu dan keefektifannya belum teruji nyata, sehingga merugikan secara ekonomi.

Bukan hanya itu, keberadaan pestisida palsu juga mengancam kesehatan. Berbeda dengan produk pestisida legal yang sudah dinyatakan aman oleh pemerintah dan sudah melewati berbagai uji penelitian, sedangkan pestisida palsu tidak diketahui keamanannya.

Kenapa Brebes

Dalam kesempatan itu Dirjen PSP menjelaskan, mengapa peredaran pestisida palsu berkembang luas di Brebes. Ini karena Kabupaten tersebut merupakan sentra hortukultura, terutama bawang merah, disamping juga sentra tanaman pangan padi.

"Jadi Brebes merupakan lumbung pangan bawang untuk Indonesia dan juga merupakan salah satu lumbung pangan padi untuk Jawa Tengah. Sektor pertanian juga bergerak sangat cepat untuk mendukung perekonomian Jawa Tengah dan Indonesia," ucap Sarwo.

"Karena dengan menggunakan pestisida palsu itu hasilnya akan turun bukannya naik," ucap Sarwo.

Perlu diketahui, pada 2018 Kementan telah melakukan penarikan populasi pestisida sebanyak 1147 formulasi. Rinciannya adalah 956 formulasi ditarik paksa dan sebanyak 191 formulasi atas permintaan sendiri.

Penarikan atas permintaan sendiri ini karena sudah banyak dipalsukan selain itu juga sudah tidak efektif lagi untuk membunuh hama dan penyakit.

Dasar penarikan pestisida

Penarikan pestisida palsu tersebut tentunya mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 107 Tahun 2014 Tentang Pengawasan Pestisida, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2015 Tentang Pendaftaran Pestisida.

"Jadi ada timnya, tim pengawas pestisida pusat, Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Pusat. Ada Tim KP3 tingkat provinsi dan ada juga tim pengawas di tingkat kabupaten," kata Sarwo.

Masih di tempat yang sama Kanit Tipidter Sat Reskrim Polres Brebes, Iptu Tumiya mengatakan, Polres Brebes mempunyai komitmen dalam penindakan pestisida palsu. Buktinya saat ini pihaknya telah mengamankan dua pelaku yang diduga mengedarkan pestisida palsu.

"Dari 2 orang kami sudah mengamankan kurang lebih 1500 pestisida yang diduga palsu. Itu terdiri pestisida yang berbentuk cair kemudian pestisida yang berbentuk serbuk," ujar Tumiya.

"Recana ke depan kami akan bekerja sama dengan dinas pertanian untuk memberantas peredaran pestisida palsu. Target kami adalah menangkap pembuat pestisida palsu. Saat ini baru kami tangkap adalah pengedar pestisida palsu," kata Tumiya.

Selain Dirjen PSP  Kementan dan Kanit Tipidter Sat Reskrim Polres Brebes, dalam konfrensi pers tersebut hadir pula Wakil Bupati Kabupaten Brebes Narjo, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes Yulia Hendrawati, Direktur Eksekutif CorpLife Agung Kurniawan, Direktur Pupuk dan Pestisida Kementan Muchlizar Sarwani.

https://money.kompas.com/read/2019/04/05/200000626/pestisida-palsu-beredar-di-brebes-kementan-minta-semua-pihak-waspada

Terkini Lainnya

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke