Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Produsen Diminta Bikin Kemasan Plastik yang Mudah Terurai

Usia kemasan itu diketahui sudah mencapai 19 tahun, tapi kondisinya masih utuh. Sama sekali tidak rusak, hanya warnanya saja yang sedikit pudar. Hal ini menyadarkan kita bahwa sulitnya kemasan plastik untuk terurai, bahkan hingga belasan tahun pun belum hancur.

Melihat hal tersebut, Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik Tiza Mafira mengatakan, produsen yang masih banyak menggunakan bahan plastik untuk membungkus produk mereka harus segera berbenah. Caranya, dengan mengganti desain atau bahan baku kemasan yang digunakan saat ini.

"Coba dipikirkan ulang kemasannya. Itu kan kemasan yang dirancang untuk memikat pembeli, tapi tidak didesain sampai hilang lagi," ujar Tiza kepada Kompas.com, Senin (22/4/2019).

Tiza mengatakan, betapa banyak sampah plastik yang harus terbuang setiap harinya hanya dalam satu kemasan mi instan. Di dalamnya terdapat sachet bumbu, minyak, bubuk cabai, dan sebagainya. Kemudian, untuk minuman yang dibawa pulang, terdiri dari beberapa jenis plastik untuk gelasnya, tutup plastik, sedotan, dan pembungkus sedotan.

Dari kemasan itu, yang masih bernilai untuk didaur ulang hanya gelas plastiknya. Sementara plastik pembungkus lainnya tak bisa diolah dengan baik.

"Kenapa tidak dibenerin desainnya, satu saja desainnya dan tidak banyak printilan supaya pendaur lebih gampang," kata Tiza.

Oleh karena itu, produsen harus memikirkan bagaimana kemasan produk mereka bisa terolah dan hancur dalam jangka waktu yang singkat. Saat ini, kata Tiza, banyak alternatif kemasan makanan atau minuman yang lebih ramah lingkungan. Misalnya, kemasan dari bahan dasar rumput laut atau singkong.

Selain itu, sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap lingkungan, produsen harus menarik kembali kemasannya sendiri.

"Dia harus bikin sistem di mana dia bertanggungjawab atas sampah yang dia hasilkan. Dia yang produksi, dia sendiri yang mengolah supaya tidak membebani orang lain untuk mengolahnya," kata Tiza.

https://money.kompas.com/read/2019/04/23/083500126/produsen-diminta-bikin-kemasan-plastik-yang-mudah-terurai

Terkini Lainnya

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke