Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Cara Atur Keuangan Saat Harga Pangan Naik di Bulan Ramadhan

Prita Hapsari Ghozie menyarankan, Anda perlu mengatur keuangan bulanan sesuai prioritas saat harga-harga bahan pokok naik signifikan.

"Caranya dengan melakukan prioritas," kata Prita Hapsari Ghozie saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/5/2019).

Prita menyarankan, uang untuk kebutuhan bulan ramadhan yang demand-nya selalu naik tiap tahun sebaiknya memang sudah dipisahkan sejak awal, caranya yaitu pisahkan antara tabungan dan alokasi rutin bulanan.

"Saya sarankan uangnya memang sudah dipisahkan diawal, supaya hanya konsumsi berdasarkan dana yang ada. Sehingga, alokasi buat rutin bulanan memang sudah tidak digunakan untuk menabung," saran Prita.

Lalu, bagaimana caranya menentukan prioritas saat semua barang Anda pikir sangat dibutuhkan?

"Caranya adalah tidak konsumtif. Kita buat anggaran, setiap hari jatahnya berapa lalu setiap akhir pekan jatahnya berapa," ucap Prita.

Sebelumnya, Ekonom Center of Reform on Economics Piter Abdullah Redjadalam mengatakan, kenaikan harga pangan di bulan Ramadhan memang pasti terjadi karena adanya kenaikan daya beli. Sehingga pemerintah dan masyarakat bisa mengantisipasi hal ini.

"Demand-nya itu sudah pasti ada kenaikan karena kenaikan daya beli. Namun, yang paling penting dalam menjaga harga pangan adalah ketersediaan suplai selama periode Ramadhan. Selama pemerintah mampu menjaga suplai, maka harga itu akan terkendali," kata Piter baru-baru ini.

https://money.kompas.com/read/2019/05/13/145957626/ini-cara-atur-keuangan-saat-harga-pangan-naik-di-bulan-ramadhan

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke