Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mantan Ketua KPPU Minta Kemenhub Atur Promo Ojek Online

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf menilai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) perlu mengeluarkan aturan yang mengatur soal promo tarif ojek online.

Pasalnya, kata Syarkowi, dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nompr 349 Tahun 2019 hanya mengatur soal tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB) ojek online.

"Promo harus diatur dalam aturan menteri sehingga praktik perang tarif bisa dihindari," ujar Syarkowi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (20/5/2019).

Syarkawi menjelaskan, pemerintah harus mengatur masalah tarif promo ojek online ini. Hal yang perlu diatur menyangkut masalah besaran pemberian diskonnya dan jangka waktu penerapannya.

"Perang tarif memang seakan-akan terlihat menguntungan konsumen, tapi nanti ujung-ujungnya konsumen yang diberatkan," kata Syarkawi.

Syarkowi menambahkan, saat ini dua perusahaan aplikator ojek online Go-Jek dan Grab saat ini sedang berlomba-lomba memberikan harga termurah kepada konsumen. Padahal, tarif yang ditawarkan tersebut masih dibawah biaya operasional mereka.

"Predatory pricing ini dikemas seperti promo. Mereka bersaing menurunkan tarif sampai ada yang enggak kuat karena kurang modalnya. Karena sudah tak punya modal, akhirnya keluar dari pasar ini," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2019/05/20/162700026/mantan-ketua-kppu-minta-kemenhub-atur-promo-ojek-online

Terkini Lainnya

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

Whats New
Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Whats New
OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

Whats New
Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Whats New
Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Whats New
Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke