Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tiket Pesawat Rp 21 Juta dan Rute Aneh Jadi Polemik Jelang Lebaran

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahalnya tiket pesawat masih jadi perbincangan hangat di masyarakat. Memasuki musim mudik Lebaran, polemik tiket pesawat kian memanas. Bagaimana tidak, harga tiket menjadi melambung tinggi dan penumpang harus transit di daerah lain sebelum mencapai daerah tujuan.

Sebagaimana yang viral belakangan ini, harga tiket Garuda Indonesia kelas bisnis rute Bandung-Medan dibanderol di atas Rp 21,9 juta. Namun, itu harga untuk kelas bisnis. Harga tiket tersebut bisa dilihat melalui platform penjualan tiket online seperti Traveloka dan Tiket.com.

Untuk menuju Medan, penumpang dari Bandung harus transit di Bali dan Cengkareng. Rute tersebut dianggap aneh dan berputar-putar sehingga membuat tiket menjadi mahal.

Bahkan, rute dari Bandung menuju Banda Aceh juga ada yang transit sampai 3 kali menggunakan Garuda Indonesia, yakni dari Bandung transit ke Bali, kemudian transit lagi di Lombok, transit di Jakarta, baru dari Jakarta ke Banda Aceh. Untuk rute ini, harga tiketnya Rp 18,5 juta.

Mengapa hal ini bisa terjadi?

1. Mahal karena transit

Garuda Indonesia membantah menjual tiket rute Bandung-Medsn sebesar Rp 21 juta. VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan, harga tiket tersebut bukan merupakan penerbangan langsung melainkan transit.

"Bukan penerbangan langsung, tapi melibatkan banyak kota sebagai transit, yaitu Bandung-Denpasar-Jakarta-Kualanamu dan memutar jauh sehingga harganya menjadi mahal," ujar Ikhsan.

Garuda Indonesia sendiri tidak punya rute langsung Bandung-Medan, melainkan Jakarta-Medan. Itupun harganya sebesar Rp 2,1 juta. Dengan demikian, tak heran harganya jadi melambung tinggi karena rutenya berputar-putar.

2. Masyarakat diminta cermat beli tiket online

Ikhsan mengimbau masyarakat agar lebih cermat bila bertransaksi di agen perjalanan online dengan melihat detail rute dan transit yang ditawarkan. Sebab, sistem akan mencari rute seat yang tersedia walaupun terlalu banyak transit, memutar jauh dan melibatkan banyak maskapai penerbangan sehingga harga yang muncul terlalu mahal.

"Seluruh rute penerbangan Garuda Indonesia mengimplementasikan harga tiket yang mengacu kepada tarif batas atas yang ditentukan oleh pemerintah," kata Ikhsan.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nur Isnin Istiartono terkait pembelian tiket secara online. Saat ini Kemenhub sedang berkoordinasi dengan pihak agen travel online terkait pemasangan harga tiket tersebut sehingga bisa dinetralisir.

"Itu kan namanya muter-muter piknik itu, hati-hati aja. Dicek betul kalau itu enggak layak jangan dibeli," kata dia.

3. Penjelasan Traveloka

Menanggapi polemik tersebut, CEO Transport Traveloka Caesar Indra mengatakan, ketersediaan tiket pesawat Bandung-Medan kelas ekonomi sudah habis untuk masa mudik Lebaran. Kelas bisnis yang transit ke Jakarta juga sudah habis.

Sementara opsi tiket yang tersedia dan ditawarkan oleh maskapai adalah kelas bisnis untuk rute Bandung ke Medan, melalui transit ke Denpasar, lalu dari Denpasar menuju Jakarta, hingga kemudian dari Jakarta menuju Medan.

"Harga yang tertera di platform kami merupakan harga yang kami dapatkan langsung dari pihak maskapai. Mengingat dalam hal ini jenis kelas yang ditawarkan adalah kelas bisnis, tentu harganya lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas ekonomi," kata Caesar.

https://money.kompas.com/read/2019/05/30/150000026/tiket-pesawat-rp-21-juta-dan-rute-aneh-jadi-polemik-jelang-lebaran

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke