Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Idul Adha, Pertamina Tambah 10 Juta Tabung LPG 3 Kg

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menyiapkan pasokan tambahan tabung gas elpiji 3 kilogram lebih dari 10 juta tabung atau naik sekitar 5,31 persen dari alokasi normal pada Agustus 2019.

Penambahan pasokan ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan konsumsi pada hari raya Idul Adha 1440 H.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatkan, secara umum menjelang perayaan lebaran haji, terlihat adanya peningkatan konsumsi gas elpiji di seluruh wilayah.

Oleh karena itu, Pertamina memastikan ketersediaan LPG khususnya LPG 3 kg dalam kondisi aman.

"Tentunya kebutuhan akan bahan bakar memasak ini diprediksi naik setiap tahunnya pada perayaan Idul Adha, kami telah siap melayani kebutuhan tersebut secara fakultatif menambah alokasi LPG di setiap daerah sesuai kebutuhan," kata Fajriyah dalam keterangannya, Minggu (11/8/2019).

Fajriyah menjelaskan, penambahan pasokan gas ukuran 3 kg bervariasi di setiap wilayah. Beberapa daerah dilakukan penambahan alokasi dari kisaran 6-7 persen dibandingkan alokasi normal Agustus.

Adapun lokasi itu di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Sumatera bagian Selatan, dan Sulawesi.

"Agar ketersediaan LPG 3 kg mencukupi dan tepat sasaran, kami pun mengimbau masyarakat yang tergolong mampu dapat beralih menggunakan Bright Gas," tuturnya.

Dia menambahkan, bagi masyarakat yang membeli Bright Gas selama periode 7 hingga 20 Agustus 2019, Pertamina menawarkan manfaat tambahan berupa produk tertentu secara gratis seperti minyak goreng, gula pasir dan sembako lainnya.

"Syaratnya, konsumen wajib menggunakan fasilitas pembayaran LinkAja di Indomaret tertentu," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2019/08/11/072400626/idul-adha-pertamina-tambah-10-juta-tabung-lpg-3-kg

Terkini Lainnya

Alasan Masyarakat Masih Enggan Berinvestasi Kripto, karena Berisiko Tinggi hingga Banyak Isu Negatif

Alasan Masyarakat Masih Enggan Berinvestasi Kripto, karena Berisiko Tinggi hingga Banyak Isu Negatif

Whats New
Proses 'Refund' Tiket Kereta Antarkota Jadi Lebih Cepat Mulai 1 Juni

Proses "Refund" Tiket Kereta Antarkota Jadi Lebih Cepat Mulai 1 Juni

Whats New
Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan

Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan

Whats New
Hormati Proses Hukum oleh KPK, PGN Sebut Penanganan Kasus Korupsi Tak Ganggu Layanan Operasional

Hormati Proses Hukum oleh KPK, PGN Sebut Penanganan Kasus Korupsi Tak Ganggu Layanan Operasional

Whats New
'Sidak' Kementerian ESDM Temukan Elpiji Oplosan di Hotel dan Kafe di Jakarta, Bogor, Bali

"Sidak" Kementerian ESDM Temukan Elpiji Oplosan di Hotel dan Kafe di Jakarta, Bogor, Bali

Whats New
KPPU Awasi Layanan Operasi Starlink di RI

KPPU Awasi Layanan Operasi Starlink di RI

Whats New
Simak, Ini Daftar Stasiun untuk Pembatalan Tiket Kereta di Seluruh Indonesia

Simak, Ini Daftar Stasiun untuk Pembatalan Tiket Kereta di Seluruh Indonesia

Whats New
Keluh Kesah Karyawan soal Potongan Gaji Iuran Tapera: Memberatkan!

Keluh Kesah Karyawan soal Potongan Gaji Iuran Tapera: Memberatkan!

Whats New
Buntut Kasih Harga Promo, Starlink Bantah Lakukan Predatory Pricing

Buntut Kasih Harga Promo, Starlink Bantah Lakukan Predatory Pricing

Whats New
[POPULER MONEY] Keluh Kesah PNS yang Jadi Peserta Tapera | Buntut 60 Kloter Penerbangan 'Delay', Menhub Minta Garuda Berbenah

[POPULER MONEY] Keluh Kesah PNS yang Jadi Peserta Tapera | Buntut 60 Kloter Penerbangan "Delay", Menhub Minta Garuda Berbenah

Whats New
Gaji Komite Tapera Capai Rp 43 Juta Sebulan

Gaji Komite Tapera Capai Rp 43 Juta Sebulan

Whats New
PGN Buka Suara Usai Eks Petingginya Jadi Tersangka KPK

PGN Buka Suara Usai Eks Petingginya Jadi Tersangka KPK

Whats New
Warganet Keluhkan Layanan Digital Livin' by Mandiri yang Eror

Warganet Keluhkan Layanan Digital Livin' by Mandiri yang Eror

Whats New
MPMX Bakal Bagikan Dividen Rp 115 Per Saham

MPMX Bakal Bagikan Dividen Rp 115 Per Saham

Whats New
Ada 250 Standar yang Harus Dipenuhi Indonesia untuk Jadi Anggota OECD

Ada 250 Standar yang Harus Dipenuhi Indonesia untuk Jadi Anggota OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke