Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jepang Naikkan Pajak Penjualan Jadi 10 Persen

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang telah menaikkan pajak penjualan untuk pertama kalinya dalam lima tahun. Kebijakan ini telah lama tertunda dengan pertimbangan risiko dampaknya terhadap perekonomian.

Dilansir dari BBC, Selasa (1/9/2019), pemerintah Jepang menaikkan pajak penjualan dari 8 persen menjadi 10 persen. Pajak ini berlaku untuk hampir seluruh barang dan jasa, meski sebagian besar makanan akan dikecualikan.

Sebelumnya, kenaikan pajak penjualan memukul daya beli di negara ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut.

Meskipun demikian, kali ini pemerintah telah memperkenalkan sejumlah kebijakan untuk menangkal dampak buruk kenaikan pajak tersebut terhadap daya beli. Salah satunya adalah potongan harga untuk pembelian tertentu dengan kanal pembayaran elektronik.

Pemerintah Jepang berencana menggunakan penerimaan dari kenaikan pajak tersebut untuk mendanai program kesejahteraan sosial, termasuk pendidikan anak usia dini dan membiayai beban utang pemerintah yang besar.

"Pemerintah telah berjanji tentang (penggunaan) sekitar separuh penerimaan (dari kenaikan pajak penjualan) untuk mendanai perawatan anak gratis," kata Marcel Thieliant, ekonom untuk Jepang di Capital Economics.

Kenaikan pajak penjualan ini berlaku untuk sebagian besar barang dan jasa, mulai dari produk elektronik hingga buku dan mobil. Sebagian besar produk makanan bakal dikecualikan.

Konsumen dapat menerima potongan harga 5 persen untuk pembelian barang dengan metode pembayaran elektronik di beberapa peritel kecil.

Upaya ini dilakukan untuk memitigasi dampak kenaikan pajak, sekaligus mendongkrak penggunaan metode pembayaran elektronik di Jepang. Di Negeri Sakura tersebut, pembayaran dengan uang tunai masih menjadi andalan.

Lalu, apa dampak kenaikan pajak ini bagi perekonomian Jepang?

Dalam beberapa bulan terakhir, kinerja perekonomian Jepang cukup kuat di tengah ketidakpastian perekonomian global. Namun, kenaikan pajak ini diprediksi bakal memberatkan ekonomi.

Perlambatan ekonomi di China dan perang dagang dengan AS telah memukul keyakinan hisnis di Jepang. Selain itu, Jepang juga harus menghadapi melambatnya permintaan global terhadap produk-produk ekspornya, termasuk perlengkapan elektronik dan suku cadang mobil.

https://money.kompas.com/read/2019/10/01/150800626/jepang-naikkan-pajak-penjualan-jadi-10-persen

Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke