Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menkes Palestina Minta Bantuan BPOM, Buat Apa?

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito melakukan kunjungan kerja ke Palestina. Dalam kunjungan itu, Penny bertemu dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Palestina Dr Mai Kaila.

Kaila menyebut, Palestina sangat membutuhkan bantuan BPOM RI untuk membentuk lembaga pengawas Obat dan Makanan Palestina yang independen.

Kaila pun berharap dalam waktu dekat dapat dibahas roadmap atau peta jalan dan plan of action alias rencana aksi untuk pembentukan Lembaga Pengawas Obat dan Makanan Palestina.

Ini akan diformalkan terlebih dahulu dengan nota kesepahaman antara BPOM dengan pihak otoritas regulator obat dan makanan di Palestina. Kaila meminta agar lembaga tersebut dapat terbentuk dalam waktu 6 bulan ke depan.

“Saat ini belum ada lembaga independen di Palestina yang bertanggung jawab atas keamanan dan mutu obat dan makanan. Peran pengawasan tersebut saat ini dilakukan oleh unit kerja kecil di bawah Kementerian Kesehatan Palestina,” terang Kaila.

Dalam keterangan resminya, Kamis (10/10/2019), Penny menyambut baik dan merasa terhormat atas permintaan Menkes Palestina itu.

Dalam kunjungannya ke Palestina, Penny juga menyampaikan saat ini pihaknya tengah memberikan peningkatan kapasitas di bidang pengawasan obat terhadap 14 perwakilan regulator obat Palestina dan dihadiri juga pertama kalinya oleh 3 wakil dari badan pengawas obat dan makanan Yordania di bawah kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) tahap kedua.

KSS tahap pertama telah dilakukan pada tahun 2018 yang melibatkan 6 orang peserta dari regulator Palestina.

Kaila juga menyatakan, sejumlah negara donor telah menyatakan ketertarikan di bidang obat dan makanan kepada Palestina, namun beliau memandang hal ini lebih baik dilakukan dengan BPOM RI.

"Kami sangat bergantung kepada BPOM terkait hal ini. Apalagi BPOM telah menunjukkan komitmen yang nyata dengan melakukan capacity building secara berturut-turut selama dua tahun terakhir ini," jelas Kaila.

Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa isu terkait pentingnya dukungan dari BPOM, serta upaya peningkatan nilai perdagangan antara kedua negara.

“Ke depan, diharapkan semakin banyak produk obat dan makanan Indonesia dapat memasuki pasar Palestina dan demikian juga sebaliknya,” sebut Penny.

https://money.kompas.com/read/2019/10/10/123818126/menkes-palestina-minta-bantuan-bpom-buat-apa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke