CEO Ini Tulis 9.200 Kartu Ulang Tahun untuk Karyawan, Buat Apa?

NEW YORK, KOMPAS.com - Mengucapkan selamat ulang tahun kepada rekan kerja tentu merupakan hal yang lumrah. Namun, bagaimana jika ada CEO yang rajin menulis dan mengirim kartu ulang tahun bagi ribuan karyawannya?

Itulah yang dilakukan Sheldon Yellen, CEO BELFOR Holdings Inc. Tidak tanggung-tanggung, Yellen menulis dan mengirim 9.200 kartu ulang tahun untuk setiap karyawannya secara rutin tiap tahunnya.

Dilansir dari Business Insider, Jumat (11/10/2019), sejak tahun 1985, jauh sebelum menjabat CEO, Yellen telah menulis kartu ulang tahun kepada setiap karyawannya. Kebiasan itu dilakukannya setiap tahun.

Dalam sebuah wawancara, Yellen mengaku mulai melakukan kebiasaan ini setelah ia direkrut oleh kakak iparnya. Banyak karyawan merasa Yellen diberikan perlakuan khusus.

Kala itu Yellen berpikir, kalau tidak ada urusan mendesak, karyawan lainnya tak akan mampir ke meja kerjanya. Saat itulah inisiatifnya untuk menulis kartu ulang tahun dimulai.

"Dan itu berhasil. (Kartu ulang tahun) membuat orang-orang mengobrol, kami mulai berkomunikasi lebih banyak, dan saya pikir ini membantu saya memperoleh lebih banyak respek di dalam perusahaan," tuturnya.

Hingga saat ini, kebiasaan itu tak pernah ditinggalkannya. Bahkan, saat dinas pun, kopernya penuh dengan alat tulis untuk menulis kartu.

Tak hanya kartu ulang tahun, Yellen juga menulis kartu ucapan terima kasih, kartu ucapan hari pernikahan, kartu ucapan selamat berlibur, hingga kartu ucapan semoga lekas sembuh bagi anak karyawannya yang sedang sakit.

Yellen mengungkapkan, meluangkan waktu untuk menulis kartu bagi setiap karyawannya telah menciptakan budaya kasih sayang di perusahaannya.

"Ini juga sesuatu yang tak perlu biaya mahal. Ketika saya belajar bahwa tindakan kebaikan kecil dilakukan di lapangan, saya meluangkan waktu lagi untuk menulis dan mengirim kartu ucapan terima kasih sehingga karyawan itu bisa tahu bahwa ia diaprediasi dan usahanya diketahui," ungkapnya.

Sejumlah pakar karier pun menyebut bahwa manajer terbaik adalah yang sering memberikan respon positif terhadap karyawan yang telah bekerja keras.

Para karyawan pun memandang sifat atasan yang mereka kagumi adalah memperhatikan prestasi karier dan menunjukkan minat secara tulus terhadap kesejahteraan karyawan.

Survei pun mengindikasikan bahwa karyawan dengan kinerja bagus akan memilih mengundurkan diri jika usaha mereka tidak diapresiasi.

Yellen mengungkapkan, kebiasaan uniknya tersebut dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang penuh kasih sayang dan syukur. Beberapa manajer pun mengikutu kebiasaannya untuk menulis kartu untuk karyawan, klien, hingga keluarga.

"Ketika pemimpin lupa akan elemen manusia, maka ia menghambat perusahaannya sendiri dan membatasi kesuksesan orang lain. Hanya fokus pada keuntungan dan melupakan fakta bahwa aset paling berharga bagi perusahaan adalah karyawan hanya akan menghambat pertumbuhan perusahaan," ungkapnya.