Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

YLKI: Penandaan Kandungan Pemanis Buatan pada Label Pangan Belum Efektif

Sebab, label pemanis buatan pada pangan yang kerap ditemui di warung-warung dan supermarket masih terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Artinya, perlu perhatian mendetail untuk mencari label tersebut.

"Informasi yang disampaikan pada label tidak informatif, kalah dengan klaim produk. Tulisannya kecil, samar-samar, dan tersembunyi," kata Ketua Harian YLKI Tulus Abadi di Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Tulus menilai, label pemanis buatan pada bahan pangan itu justru terkesan disembunyikan, karena terletak di area yang kurang bisa dijangkau konsumen.

"Jadi letaknya di dalam lipatan yang tersembunyi, di pinggir-pinggir, dan di bagian paling bawah dengan cetakan kecil. Ini yang saya kira sangat mengecewakan. Potensi untuk terjadi dampak yang lebih buruk dalam jangka panjang bagi konsumen rentan," ucap dia.

Apalagi, kata dia, minat baca orang Indonesia rendah dan minim literasi informasi. Hal-hal seperti itu seharusnya tidak dijadikan "peluang" bagi pelaku usaha untuk melabelkan pemanis buatan dengan ukuran terbatas.

Malas Membaca

Tulusbilang, bisa saja banyak pula masyarakat yang kurang paham karena malas membaca. Sehingga tidak menemukan kejanggalan pada konsumsi yang dimakan sehari-hari.

"Ada berbagai perilaku masyarakat. Bisa jadi enggak paham, atau karena konsumen tidak membaca," tutur Tulus.

"Seharusnya ketika ada informssi penting, harus ada kata-kata yang secara jelas, dan tempatnya mesti mudah dilihat agar pesannya sampai. Dengan begini (tulisan diperkecil) kan hanya setengah hati saja memberi informasinya," imbuh dia.

Sebagai informasi, YLKI telah melakukan survey dengan menganalisis 25 merek produk pangan yang terkenal di pasaran. 25 Produk itu menampilkan label pemanis buatan tapi sangat terbatas.

YLKI juga melakukan survei kepada 90 konsumen dari periode Maret hingga April 2019. Survey itu menghasilkan, 43,3 persen balita pernah mengonsumsi pangan pemanis buatan minuman serbuk, 70 persen ibu hamil dan 80 persen ibu menyusui mengonsumsi produk bumbu masakan.

Kemudian, 51 persen responden jarang membaca label pangan yang akan dibelinya. 96 persen responden juga tidak mengetahui nama-nama jenis pemanis buatan.

https://money.kompas.com/read/2019/10/11/133900226/ylki--penandaan-kandungan-pemanis-buatan-pada-label-pangan-belum-efektif

Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 27 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 27 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi ORI atau SBR? Ini Perbedaannya

Investasi ORI atau SBR? Ini Perbedaannya

Work Smart
Rincian Harga Emas Antam Senin 27 Mei 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Rincian Harga Emas Antam Senin 27 Mei 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
IHSG Menghijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.026

IHSG Menghijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.026

Whats New
Produsen Elektronik Sebut Aturan Permendag 8/2024 Bisa Bikin RI Kebanjiran Produk Impor

Produsen Elektronik Sebut Aturan Permendag 8/2024 Bisa Bikin RI Kebanjiran Produk Impor

Whats New
Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Harga Bahan Pokok Senin 27 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Senin 27 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Whats New
Transisi Jadi BUS, BTN Syariah Perkuat Fondasi Bisnis

Transisi Jadi BUS, BTN Syariah Perkuat Fondasi Bisnis

Whats New
Tak Cukup dengan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

Tak Cukup dengan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

Whats New
IHSG Diperkirakan Sentuh 'All Time High' Hari Ini, Berikut Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Sentuh "All Time High" Hari Ini, Berikut Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kemenhub Bahas Tarif LRT Jabodebek Pekan Ini, Promo Bakal Berlanjut?

Kemenhub Bahas Tarif LRT Jabodebek Pekan Ini, Promo Bakal Berlanjut?

Whats New
Blibli Hadirkan Promo Kosmetik dan 'Skincare', Ada 'Cashback' 100 Persen

Blibli Hadirkan Promo Kosmetik dan "Skincare", Ada "Cashback" 100 Persen

Spend Smart
[POPULER MONEY] Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online | Penjelasan Super Air Jet soal Pesawat Keluar Landasan

[POPULER MONEY] Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online | Penjelasan Super Air Jet soal Pesawat Keluar Landasan

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024

Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024

Whats New
Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?

Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke