Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Berseberangan dengan Luhut, Ini Kata Menteri Susi

Adapun perbedaan pendapat kerap terjadi karena berbedanya pandangan antar keduanya, utamanya soal kebijakan yang diambil Susi seperti penenggelaman kapal pencuri ikan hingga yang terbaru soal reklamasi Teluk Benoa.

Susi mengatakan, perbedaan pendapat itu adalah hal yang lumrah. Dia bilang, tidak ada yang aneh soal itu. Namun sebut dia, tidak semua apa kata atasan harus diikuti.

"Berbeda pendapat itu biasa. Jangan ikut-ikut apa kata orang, saran orang, termasuk tentunya atasan. Nanti kalau Anda dituntut pertanggungjawaban atas pekerjaan Anda tidak bisa (karena ikut kata atasan), bagaimana?," ucap Susi Pudjiastuti di Jakarta, Jumat (18/10/2019).

Alih-alih mengikuti apa kata atasan, dia lebih memilih mengikuti prinsip yang dianggapnya benar. Sekalipun itu dianggap keras kepala.

"Ya lebih baik saya keras kepala mempertahankan prinsip dan tahu pasti bahwa itu benar, dan saya akan tanggung jawab," kata Susi.


Dengan begitu kata Susi, seseorang akan lebih bertanggungjawab dan siap disalahkan bila memang hal itu merugikan mayoritas masyarakat.

"Jadilah saya siap disalahkan, tapi saya harus lakukan dulu. Kalau sudah benar, ya sudah," ungkapnya.

Susi mengaku, setiap kebijakan yang dia ambil sudah dia pikirkan matang-matang dan berdasarkan hasil analisa. Dalam mengeluarkan kebijakan, Susi berusaha untuk melihatnya tidak hanya dengan mata, mendengarnya tidak hanya dengan telinga, dan merasa tidak hanya dengan tangan.

"Saya bukan orang yang spontan dan just do it tanpa ada analisa. Sebetulnya banyak thinking, dan banyak proses bertanya dalam kepala saya, sebelum saya keluarkan sesuatu ke publik. So far saya tidak pernah menyesal dengan sesuatu yang sudah saya keluarkan," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2019/10/18/210300426/sering-berseberangan-dengan-luhut-ini-kata-menteri-susi

Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke