Ketika ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ross mengatakan pihak Boeing akan bertemu dengan Lion Air dalam waktu dekat.
"Boeing telah menunjukkan kesediaan untuk berkomitmen lebih dan berbicara dengan Lion Air. Mereka juga mengungkapkan permintaan maaf kepada keluarga korban atas apa yang terjadi," ujar dia di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Ross mengatakan, Boeing pun menjadi bagian dari delegasi AS yang kali ini bertandang ke Indonesia. Kedatangan delegasi AS tersebut untuk membahas mengenai komitmen hubungan perdagangan antara kedua negara.
Kini, Boeing tengah bersiap membayar kompensasi pelanggan maupun keluarga korban kecelakaan yang mencapai 5 miliar dollar AS.
Dalam pertemuan tersebut, Ross juga mengatakan tak hanya perkara kerjasama dan investasi saja, kedua negara juga membahas tentang isu-isu sensitif lainnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, di dalam pertemuan tersebut Indonesia meminta pihak AS untuk kembali memasukkan RI ke dalam daftar negara yang diberi fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) yang sejak 27 April 2018 lalu tengah ditijau ulang.
Adapun GSP adalah sebuah sistem tarif preferensial yang membolehkan satu negara secara resmi memberikan pengecualian terhadap aturan umum Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"(Yang dibicarakan) antara lain harapan terkait engineering company yang akan melakukan kegiatan di Indonesia dan terkait finalisasi review GSP yang diharapkan segera dilakukan. Dan Indonesia mengatakan akan segera kirim tim di bawah Kemendag (Kementerian Perdagangan)," ujar Airlangga.
https://money.kompas.com/read/2019/11/06/203200326/boeing-bakal-temui-lion-air