Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah dan IHSG Kompak Melemah di Awal Pekan

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup melemah tipis 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp 14.078 per dollar AS dibandingkan penutupan kemarin Rp 14.076 per dollar AS.

Sedangkan data RTI, IHSG akhir pekan juga ditutup melemah pada level 6.122,62 atau turun 5,7 poin sebesar 0,09 persen dari penutupan kemarin pada level 6.128,34.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menyebutkan bahwa tidak ada pola yang menunjukkan sentimen terhadap rupiah. Sehingga ia menyimpulkan pelemahan rupiah hanya faktor teknikal.

"Kalau rupiah sebenarnya regionalnya bervariasi ada yang melemah dan ada yang menguat, jadi enggak ada pola," kata Lana kepada Kompas.com, Senin (18/11/2019).

Lana menjelaskan bahwa pelemahan rupiah sangat tipis. Dari sisi regional tidak ada dorongan yang menyebabkan pelemahan rupiah. Apalagi sebelumnya rupaih sempat lumanyan menguat.

Untuk pelemahan IHSG, Lana menilai banyak saham yang bergerak positif. Hanya Indonesia saja yang berada di zona hijau.

"Cuma kita yang turun, walaupun turunnya tipis karena ada net sell asing sebesar Rp 400 miliar," kata Lana.

Lana menjabarkan bahwa net sell asing di bulan November adalah siklus yang musiman dimana investor yang memiliki reksa dana berbasis global (global fund), jika akan redeem maka di awal November sudah menyampaikan redemption.

Total transaksi penjualan saham oleh asing pada seluruh pasar mencapai Rp 430,1 miliar saham sedangkan penjualan saham di pasar regional 421,4 miliar. Terdapat 145 saham yang naik, 234 yang turun dan 157 yang stagnan.

IHSG dibuka 6.126,41 dan sepanjang hari sempat berada pada level tertinggi 6.134,31 dan level terendah 6.098,08. Jumlah saham yang ditransaksikan hari ini Rp 8,4 miliar saham dengan turnover Rp 5,4 triliun.

https://money.kompas.com/read/2019/11/18/182810426/rupiah-dan-ihsg-kompak-melemah-di-awal-pekan

Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke