Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

30 Investor Jepang Lirik Megaproyek Ibu Kota Baru RI

Rupanya, mantan perdana menteri serta 30 investor itu tertarik menanamkan modalnya di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, setidaknya terdapat 3 proyek yang dilirik para investor itu, salah satunya yakni megaproyek pembangunan ibu kota baru Indonesia kota baru di Kalimantan Timur.

"Mantan Prime Minister Fukuda bawa tim 30 orang investor jepang, dia mau investasi di Indonesia. (Proyeknya) kereta api Jakarta-Surabaya, kemudian Patimban, dan mereka ingin terlibat (di proyek pembangunan) ibu kota baru," ujar Luhut di kantornya, Selasa (19/11/2019).

Luhut menuturkan, ketertarikan investor Jepang terhadap proyek ibukota baru disinyalir karena mereka telah memiliki pengalaman membangun smart city dan green city.

"Mereka punya pengalaman smart city, green city. Mereka tertarik segala macam (di ibu kota baru). Itu mereka mau investasi green city, Presiden ingin futuristik ibu kota yang ramah lingkungan. Tinggal nanti kami pilah-pilah," tuturnya.

Adapun sejauh ini, kata Luhut, total dana asing yang telah masuk sekitar 3,2 miliar dollar AS. Dana itu masuk dari berbagai industri yang berniat menanamkan modal di Indonesia. Angka itu mampu menciptakan 50.000 hingga 100.000 lapangan pekerjaan.

"Saya bilang yang private kemarin, ini ada 3,2 miliar dollar yang masuk dalam berapa industri, menciptakan lapangan kerja mungkin bisa sampai 50.000 sampai 100.000 dengan multiplier effect-nya," sebut Luhut.

Nantinya, investor yang masuk dalam kategori private sector, termasuk investor Jepang itu diperbolehkan menangani setengah proyek dari kebutuhan dana ibu kota baru yang sebesar Rp 460 triliun.

"Ya kan saya kira Rp 460 triliun (kebutuhan dana ibu kota baru). Jadi setengahnya mungkin bisa private sector yang masuk ya," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2019/11/20/053000426/30-investor-jepang-lirik-megaproyek-ibu-kota-baru-ri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke