Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Teten Masduki Sedih Urus Masalah Impor Cangkul

"Sebenarnya sedih saya urus pacul itu. Itu kan harusnya 1.0 bukan 4.0. Mestinya sudah selesailah itu, soal lahan, soal bahan baku itu harusnya di 1.0 bukan sekarang ini," katanya dalam event Indonesia Digital Conference (IDC), di Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Rupanya permasalahan impor cangkul tersebut menurut Teten, disebabkan minimnya pasokan bahan baku yang disalurkan kepada para pandai besi atau produsen yang merupakan UKM.

"Saya datang ke Sukabumi, ternyata problemnya apa? Para pandai besi yang tradisional sampai semi modern itu enggak punya bahan bakunya. Mereka enggak dapat suplai dari Krakatau Steel," ucapnya.

Dia menyebut, sebanyak10 juta cangkul dibutuhkan di Indonesia. Namun, kendala pasokan bahan baku itulah yang membuat pemerintah harus melakukan impor cangkul.

Kebutuhan alat cangkul ini disebutkan terdapat di tiga kementerian yang masih menggunakannya, yakni Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat.

"Karena belanja cangkul yang paling besar itu selain tiga kementerian, Kemendagri, Kementan, dan Kementerian PUPR. Juga ada 14 juta hektar kebun sawit, kebun karet dan segala macam itu pasti butuh cangkul," ujarnya.

Walaupun begitu, dirinya berupaya menyelesaikan persoalan impor cangkul dengan berdiskusi bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) untuk mengetahui sejumlah kebutuhan pemerintah.

"Tadi saya di meja makan lagi urusin cangkul. Pak Jokowi agak sedikit terganggu karena impor cangkul besar banget," kata dia.

https://money.kompas.com/read/2019/11/28/152250026/teten-masduki-sedih-urus-masalah-impor-cangkul

Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke