Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pergerakan Rupiah Akan Terdorong Dua Sentimen Eksternal

Mengutip data Bloomberg, pada pukul 8.30 WIB, rupiah dibuka melemah tipis pada level Rp 14.039 per dollar AS atau turun 1 poin sebesar 0,01 persen dibandingkan penutupan Rabu Rp 14.038 per dollar AS.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan meskipun relatif stagnan, ada potensi rupiah begerak menguat.

Sentimen yang membuat rupiah bergerak menguat adalah hasil putusan kebijakan moneter The Fed dini hari tadi. Ariston menilai The Fed masih menerapkan suku bunga rendah. Hal ini dinilai sudah akomodatif untuk mempertahankan laju inflasi di kisaran 2 persen.

"Pengumuman kebijakan moneter The Fed mendorong pelemahan dollar AS terhadap mata uang utama dunia dan bisa membantu mendorong penguatan rupiah terhadap dollar AS pagi ini," kata Ariston kepada Kompas.com.

Di sisi lain, kondisi pasar yang masih menunggu perkembangan negosiasi dagang AS dan China membuat efek negatif pada pergerakan rupiah.

Rencananya jika kesepakatan ditunda, kedua negara akan menerapkan tarif baru yang akan mulai diberlakukan pada 15 Desember.

"Pasar tetap mewaspadai perkembangan negosiasi dagang AS dan China hari ini yang sudah mendekati tanggal penerapan tarif impor baru. Penerapan tarif baru akan memberikan sentimen negatif untuk rupiah," katanya.

Hari ini rupiah diproyeksi bergerak di kisaran Rp 14.000 per dollar AS sampai dengan 14.050 per dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2019/12/12/101859826/pergerakan-rupiah-akan-terdorong-dua-sentimen-eksternal

Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke