Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai Diskon Akhir Tahun, Ini 5 Cara agar Tak Kalap Belanja

SINGAPURA, KOMPAS.com - Periode libur Natal dan Tahun Baru kerap dimeriahkan dengan ramainya diskon belanja.

Diskon dan promo yang menggiurkan pun bisa membuat Anda belanja impulsif, yakni belanja berlebihan hingga barang yang tak Anda perlukan pun ikut dibeli.

Nah, bagi Anda yang ingin terhindar dari jebakan belanja impulsif, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan.

Dilansir dari Business Insider, Jumat (20/12/2019), Leonard Lee, profesor bidang pemasaran di NUS Business School Singapura mengungkap 5 cara untuk menghindari belanja impulsif di akhir tahun.

1. Pikirkan alasan mengapa Anda harus belanja

Riset yang dilakukan Lee terhadap 12 pengalaman belanja yang berbeda menemukan bahwa orang-orang memiliki tujuan yang berbeda ketika mereka belanja.

Ada yang memang ingin membeli kebutuhan, membandingkan harga sebelum memilih merek tertentu, dan mengecek berbagai diskon.

Sebelum memutuskan untuk belanja, pikirkan dulu alasan mengapa Anda harus pergi ke pusat perbelanjaan dan membeli sesuatu. Pikirkan juga apakah itu bisa berujung pada belanja impulsif.

2. Buat daftar belanja

"Fokus pada apa yang Anda butuhkan, bukan yang Anda inginkan," kata Lee.

Menurut dia, Anda harus hati-hati dengan justifikasi tentang fungsi barang. Misalnya Anda berbohong pada diri sendiri bahwa barang tertentu memang Anda butuhkan, padahal sebenarnya tidak.

Untuk itu, buatlah daftar belanja berisi barang-barang yang memang Anda butuhkan.

3. Susun anggaran belanja

Sayangnya, banyak orang tak memiliki kedisiplinan untuk tetap patuh pada daftar belanja ketika mereka sudah sampai di pusat perbelanjaan. Akhirnya, kalap belanja tak bisa dihindari.

Lee mengatakan, untuk menghindari perilaku kalap belanja, susun anggaran sehingga Anda lebih cermat ketika memilih setiap barang sebelum dibeli.

Kalau Anda susah disiplin, ajak teman yang tahu tentang perilaku belanja Anda dan akan mempertanyakan setiap barang yang akan Anda beli.

"Namun, sadari juga bahwa ini bisa membuat kegembiraan belanja Anda sedikit berkurang," terang Lee.

4. Jangan belanja ketika lapar

Apa hubungannya belanja dengan lapar? Menurut Lee, riset menemukan bahwa konsumen cenderung belanja lebih banyak ketika sedang lapar.

Oleh karena itu, pastikan Anda makan terlebih dahulu sebelum belanja.

5. Jangan mudah tergiur diskon

Lee menuturkan, diskon cenderung mendorong seseorang kalap belanja. Sebab, diskon memberikan kesenangan sesaat karena Anda merasa berhasil memperoleh barang dengan harga murah.

Akan tetapi, percaya atau tidak, Anda cenderung tak menggunakan barang itu. Alasannya, Anda tak memiliki banyak tekanan untuk memandang bahwa barang diskon itu memang Anda butuhkan.

Faktanya, imbuh Lee, orang-orang akan lebih menggunakan barang yang mereka beli dengan harga lebih mahal.

https://money.kompas.com/read/2019/12/20/095940026/ramai-diskon-akhir-tahun-ini-5-cara-agar-tak-kalap-belanja

Terkini Lainnya

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke