Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengintip Sukses Singapura Naturalisasi Sungai Atasi Banjir

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak kampanye hingga menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam beberapa kesempatan, menyampaikan kalau salah satu cara efektif pengendalian banjir di ibu kota bisa dilakukan dengan naturalisasi.

Konsep tersebut bahkan langsung direalisasikannya dengan menerbitkan Peraturan Gubernur DKI Nomor 31 Tahun 2019 tentang Pembangunan dan Revitalisasi Prasarana Sumber Daya Air secara Terpadu dengan Konsep Naturalisasi.

Di dalam Pergub, naturalisasi didefinisikan sebagai cara mengelola prasarana sumber daya air melalui konsep pengembangan ruang terbuka hijau dengan tetap memperhatikan kapasitas tampungan, fungsi pengendalian banjir, dan konservasi.

Konsep naturalisasi, kata Anies, bukan barang baru. Dia mencontohkan, Singapura telah lama mengadopsi naturalisasi untuk menata sungai sekaligus mengatasi banjir yang dulunya kerap menggenangi negara pulau bekas koloni Inggris itu.

Bahkan, Anies secara khusus bertemu dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Singapura Lawrence Wong guna membahas naturalisasi. Ini mengingat meningat Singapura telah melakukan perubahan dari kanal-kanal beton menjadi sungai yang alami.

Dilansir Harian Kompas, 6 Mei 2019, dari data Badan Nasional Air Singapura, Public Utilities Board, Sungai Kallang di Bishan-Ang Mo Kio Park adalah bagian proyek naturalisasi sungai Pemerintah Singapura.

Program ini disebut ABC Waters Programme. Dimulai pada 2006, program itu mengubah Sungai Kallang dari kanal beton menjadi sungai yang meliuk alami dengan bantaran hijau.

Teknik dan perencanaannya begitu rumit, tak sekadar membersihkan dan menanami tepian sungai dengan tanaman produktif. Sekitar 10 tipe teknik bio-engineering diterapkan di sana. Percobaannya saja memakan 11 bulan.

Tanaman di sana bukan hanya tanaman produktif, tetapi justru didominasi tanaman yang secara alami tumbuh di sekitar sungai.

Di bagian hulu terdapat biotope, yaitu sebidang tanaman yang sengaja dirancang sebagai penyaring polusi alami.

Dari sisi penanganan banjir, naturalisasi meningkatkan kemampuan bantaran menyerap luapan air dibandingkan tepian beton.

Namun, penanganan banjir tak hanya mengandalkan kemampuan resap tepian kali hasil naturalisasi. Penataan sungai dan penataan bantaran dilakukan terpadu dengan sistem antisipasi banjir.

Sungai terhubung dengan jaringan saluran air Singapura. Terlihat pula sodetan-sodetan pendek di bantaran. Sodetan itu mengarah ke danau dan kolam-kolam penampung luapan air di dalam Bishan-Ang Mo Kio Park.

Batu-batu pemecah arus juga ditempatkan di aliran sungai, dilengkapi dengan sensor dan alarm tinggi air. Di banyak titik, ada papan peringatan.

Saat alarm tinggi air menyala, warga harus segera meninggalkan daerah aliran dan bantaran demi keselamatan. Saat debit air meningkat, luapan Sungai Kallang melebar jauh dari sungai intinya.

Memindahkan pemukiman bantaran sungai

Sistem antisipasi banjir ini hanya mungkin terbangun dengan bantaran yang bebas dari okupansi. Mungkin karena akar masalah penataan sungai sudah selesai, naturalisasi tak jadi kontroversi di Singapura.

Termasuk juga penataan bantaran dan ketegasan agar tak ada bangunan yang melanggar aturan di bantaran sungai.

Tak terlihat sungai di Singapura yang bantarannya terganggu permukiman yang melanggar aturan, baik di sungai yang dinormalisasi jadi kanal beton seperti di Fullerton Square maupun sungai yang dinaturalisasi jadi ekosistem alami seperti Sungai Kallang.

Dari sumber sejarah, pada 1960, Pemerintah Singapura merintis program resettlement (penataan permukiman) dan memindahkan warga perkampungan ke hunian vertikal.

Dalam Singapore Dialogue on Sustainable World Resource tahun ke-6 yang diselenggarakan Singapore Institute of International Affairs di Singapura, Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura Masagos Zulkifli mengatakan, Singapura sudah mendaur ulang air, dari air sisa pakai menjadi air ultra bersih berkualitas yang bisa dipakai ulang.

https://money.kompas.com/read/2020/01/03/092000226/mengintip-sukses-singapura-naturalisasi-sungai-atasi-banjir

Terkini Lainnya

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Whats New
Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke