Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meski Ada Brexit, Pemerintah Lebih Khawatirkan Dampak Virus Corona

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengatakan saat ini risiko terbesar yang harus di hadapi Indonesia adalah ketidakpastian yang muncul akibat wabah virus Corona.

"Saya rasa enggak (berdampak), mungkin kita sekarang lebih concern mengenai Corona, karena magnitude pengaruhnya ini belum settle karena kita belum tahu penyebarannya, tingkat kematian meningkat cepat, itu mungkin memberikan ketidakpastian," ujar dia.

Inggris Raya bakal keluar dari Uni Eropa pada pukul 23.00 waktu setempat. Lepasnya Inggris dari Uni Eropa berarti berbagai kerja sama antara Inggris dengan beberapa negara bagian kawasan tersebut tak lagi berlanjut.

Sri Mulyani menjelaskan rencana Brexit sudah lama berhembus dan dampak yang muncul bakal lebih terasa di Inggris dan Uni Eropa.

"Kita tentu harus waspada dalam artian kedua-duanya kalau bersikeras pasti ada agreement yang tidak menguntungkan kedua belah pihak menurut saya, dibandingkan pada saat UK (United Kingdom) di dalam Uni Eropa," jelas dia.

"Artinya traffic manusia dan capital itu akan terpengaruh, dan jangan lupa UK selama ini sebagai financial center hub, jadi kemudian memberikan dinamika yang harus kita baca dengan teliti," lanjut Sri Mulyani.

Namun demikian, Sri Mulyani mengatakan dirinya masih mempelajari lebih lanjut dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

"Jadi sampai hari ini menurut saya tidak ada, namun dalam jangka panjang bagaimana antara Eropa dengan Inggris di dalam melakukan agreement pemisahan itu tetap bisa menjaga kepentingan keduanya, dalam artian dia tetap bisa menjaga kepentingan ekonomi kedua belah pihak," kata dia.

https://money.kompas.com/read/2020/01/31/225000826/meski-ada-brexit-pemerintah-lebih-khawatirkan-dampak-virus-corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke