Sebelumnya Bank Indonesia telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,1 persen sampai 5,4 persen.
"Ini menurun karena memang penyebaran Covid-19 ini berdampak tapi bank sentral optimis ekonomi tahun ini bisa tumbuh hingga 5,4 persen," ujarnya di Bandung, Sabtu (29/2/2020).
Oleh sebab itu Wira mengatakan Bank Indonesia bersama pemerintah perlu melakukan beberapa hal. Salah satunya seperti yang telah dilakukan BI kemarin telah menurunkan suku bunga 25 bps menjadi 4,75 persen.
Selain itu Wira menyebutkan perlu dilakukan dari sisi otoritas fiskal. Salah satu caranya dengan mengoptimalkan belanja pemerintah dan mendorong reforma struktural yang dilakukan pemerintah dalam hal infrastruktur dan soft infrastruktur.
"Dari sisi infrastruktur konstruksi itu jalan tol segala macam yang butuh waktu juga. Kemudian proyek strategi nasional yang terus berjalan itu juga tambah investasi pada sektor bangunan ke depannya," sambungnya.
Wira juga mengatakan Covid-19 ini memang cukup memiliki banyak dampak negatif terutama bagi sektor ekonomi Indonesia. Hal itu terjadi karena China memang memiliki peran penting bagi Indonesia, mulai ketersediaan bahan baku hingga wisatawan.
Tercatat, China menyumbang devisa ke dalam negeri, setidaknya 2.385 juta dollar AS, dengan pangsa pasar sebesar 14,1 persen dari total devisa negara.
"Kita tahu, China merupakan salah satu negara besar yang menjadi mitra dagang utama kita belum lagi penyumbang wisatawan terbanyak," pungkasnya.
https://money.kompas.com/read/2020/03/01/063846826/bank-indonesia-masih-optimistis-perekonomian-ri-akan-bangkit-di-akhir-tahun