Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agar Pensiun Dini Bisa Kaya, Hindari Pengeluaran untuk 7 Sektor Ini

Namun dia mengaku tak mudah menjadi mapan saat memutuskan pensiun dini. Semasa kerja, dia kerap kali memberikan kontribusi tahunan untuk rencana tabungan pensiun dan menginvestasikan uang di pasar saham. Bahkan seluruh gaji istrinya langsung masuk ke portofolio investasi.

Tapi dia mengaku, kesuksesannya bisa pensiun dini dengan mapan ada hubungannya dengan mengurangi pengeluaran.

Awalnya susah karena Steve bukanlah orang yang hemat. Tapi begitu menghentikan kebiasaan belanja yang buruk, tabungan pensiunnya mulai meroket.

Mengurangi pengeluaran merupakan awal yang paling efektif untuk solusi menabung pensiun dini. Untuk itu dikutip CNBC, Kamis (12/3/2020), Steve membagikan tipsnya dengan menghindari pengeluaran di 7 hal tidak berguna ini.

1. Makan di luar

Banyak orang membuang-buang uang untuk makan di luar. Memang keluar rumah, jalan-jalan, dan makan di luar sangat menyenangkan. Tapi ada harga yang harus dibayar. Rata-rata orang menghabiskan ratusan ribu rupiah untuk sekali makan di luar.

Jika dikalikan selama 1 tahun, bisa Anda bayangkan berapa banyak uang yang seharusnya bisa Anda hemat dengan menyiapkan makanan sendiri di rumah.

Di sisi lain untuk menghemat, Anda bisa menhindari membeli minuman mahal dan makanan penutup atau pembuka (appetizer).

"Terakhir, sisa makanan tidak pernah sia-sia. Bahkan jika itu hanya beberapa potong sayuran, kami selalu menemukan cara untuk menggunakannya kembali pada hari berikutnya," kata Steve dikutip CNBC, Kamis (12/3/2020).

2. Upgrade ponsel

Sulit rasanya untuk mengabaikan hype setiap kali ada model ponsel baru dari Apple, Google, atau Samsung. Tetapi sebenarnya, perangkat yang Anda gunakan saat ini masih bisa berfungsi dengan baik selama bertahun-tahun tanpa masalah.

Kecuali, jika ponsel Anda saat ini memiliki masalah teknis utama atau berhenti berfungsi sepenuhnya. Tapi jika Anda berencana membawanya terlebih dahulu ke tempat servis, mungkin saja dapat menghemat ratusan ribu. Namun jika biaya servis justru lebih mahal, Anda dapat mempertimbangkannya lagi untuk membeli ponsel baru.


3. Pakaian dan pernak-perniknya

Fesyen cepat berubah. Dan hal itu pula yang membuat Anda tergoda lagi untuk belanja. Tapi perlu diingat, fesyen itu bakal berubah dan digantikan tren kontemporer lainnya hanya dalam beberapa bulan.

Jadi sebelum Anda melakukan pembelian, tanyakan pada diri Anda apakah Anda benar-benar membutuhkannya dan memiliki cukup uang untuk itu.

"Aturan saya saat membeli pakaian sederhana, saya bersumpah untuk membelinya lebih sedikit. Dan begitu saya membelinya, saya akan memakainya sampai ternoda, robek, atau tidak pas lagi," ujarnya.

4. Tiket lotere

Banyak orang beranggapan tidak bisa menang bila tidak membeli tiket lotere. Tapi kita semua tahu peluang untuk menang sangat mikroskopis alias kecil.

Bila dibandingkan dengan strategi investasi dasar, seperti berkontribusi secara konsisten ke rekening pensiun, akan lebih masuk akal ketimbang menghabiskan uang untuk tiket lotre.

Menurut jajak pendapat dari aplikasi investasi Stash tahun 2019, 59 persen milenial bahkan percaya memenangkan lotere adalah cara yang masuk akal untuk pensiun mapan. Padahal dengan membuang kebiasaan yang sangat membuat Anda ketagihan ini bisa menghemat ratusan ribu.

5. Perpanjangan garansi

Perpanjangan garansi telah berubah menjadi bisnis besar. Pasalnya sebuah studi tahun 2018 dari Stanford University menemukan konsumen sering membayar lebih untuk jaminan yang diperpanjang.

Sebab konsumen acapkali melebih-lebihkan kemungkinan produk yang dimilikinya akan membutuhkan perbaikan. Layanan ini berfungsi seperti asuransi.

Untuk lebih berhemat, Anda mesti melakukan penelitian bahwa barang tersebut adalah barang berkualitas tinggi sebelum membelinya. Selain itu agar aman, Anda bisa menempatkan dana untuk biaya garansi yang didalamnya terdapat dana perbaikan atau penggantian.

Jika Anda merasa benar-benar perlu perpanjangan garansi, selalu baca cakupannya. Dalam beberapa kasus, garansi tidak mencakup untuk kerusakan yang tidak disengaja, atau klaim bahkan bisa ditolak jika Anda tidak mengikuti instruksi pemeliharaan rutin.

Perhatikan pula kartu kredit yang Anda gunakan untuk membeli barang tersebut. Bisa saja Anda mungkin sudah memiliki manfaat pertanggungan yang diperluas melalui kartu kredit Anda.

6. TV Kabel

Untuk menghemat, Anda bisa berhenti berlangganan TV kabel. Pasalnya harga TV kabel akan selalu meroket dari tahun ke tahun. Di zaman serba digital seperti saat ini, nampaknya menghentikan layanan TV kabel bukan hal yang sulit. Banyak jumlah layanan streaming yang tersedia.

Alih-alih membayar untuk TV kabel, coba pertimbangkan membayar untuk TV Youtube, yang telah mencakup jaringan televisi lokal, serta berbagai lainnya yang mungkin Anda temukan pada layanan kabel atau satelit.

Jangan lupa, bandingkan harga dan jasa tiap hendak berlangganan sesuatu.

7. Pembelian impulsif

Pembelian impulsif merupakan kategori yang luas dalam setiap pembelian. Tapi pada dasarnya adalah Anda membeli barang atau makanan yang tidak Anda butuhkan tapi tergoda untuk membelinya. Contoh kecilnya, membeli permen karet saat Anda hendak membayar sesuatu di kasir.

Percayalah, kepuasan dari pembelian impulsif akan hilang dalam waktu cepat. Seperti pembelian sepeda Peloton, misalnya, mungkin terdengar seperti investasi cerdas untuk saat ini, terutama jika Anda yakin sepeda itu akan Anda gunakan tiap hari. Tapi perlu dipikirkan lagi, apakah itu termasuk pembelian impulsif?

https://money.kompas.com/read/2020/03/12/071700626/agar-pensiun-dini-bisa-kaya-hindari-pengeluaran-untuk-7-sektor-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke