Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Dinilai Tidak Perlu Buru-buru Turunkan Harga BBM

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai, pemerintah sudah melakukan langkah yang tepat untuk tidak teburu-buru melakukan penurunan harga BBM.

Pasalnya, harga minyak dunia diproyeksi kembali menguat setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama mitra atau OPEC+ sepakat untuk memangkas produksi minyak sebesar 9,7 juta barel per hari.

"Apalagi penurunan harga BBM saat ini tidak akan memberikan dampak yang signifikan karena masyarakat yang bekerja di rumah serta industri yang cukup banyak menghentikan produksinya” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/4/2020).

Oleh karena itu, pemerintah diminta untuk melakukan kajian terlebih mendalam terlebih dahulu, sebelum menyesuaikan harga BBM khususnya jenis premium.

"Meskipun harga minyak dunia turun, tetapi harga Premium tidak harus turun, apalagi turunnya menjadi Rp. 5.000 per liter," katanya.

Mamit menjelaskan, formula harga dasar BBM jenis premium diatur dalam Keputusan Menteri ESDM No 62 Tahun 2019.

Dengan berbagai perhitungan dalam formula tersebut, harga dasar BBM jenis premium seharusnya berada di kisaran Rp 5.473 per litern.

"Kemudian ditambahkan dengan PPN 10 persen dan PBBKB 5 persen maka didapatkan harga jual BBM Premium RON 88 adalah sebesar Rp 6.300 per liternya," kata Mamit.

Dengan demikian, pemerintah disebut bisa melakukan penurunan harga BBM jenis premium sebesar Rp 150 per liter.

Namun, menurut Mamit selisih tersebut dinilai tidak terlalu berarti.

“Saat ini terjadi penurunan konsumsi untuk BBM sebanyak 23 persen, di mana Pertamina sebenarnya tidak dalam posisi yang terlalu menguntungkan," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2020/04/15/083100726/pemerintah-dinilai-tidak-perlu-buru-buru-turunkan-harga-bbm

Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke