Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pandemi Corona, Pendapatan Industri Pelayaran Anjlok

Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto mengatakan, pendapatan angkutan penumpang merosot 75 persen hingga 100 persen.

“Kondisi yang sama terjadi pada sektor container yang turun 10 sampai 25 persen, curah kering, liquid tanker, tug and barges, yang juga mengalami penurunan pendapatan 25 persen sampai 50 persen,” ujar Carmelita dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/4/2020).

Carmelita menambahkan, merosotnya harga minyak dunia juga kian memberikan dampak. Kegiatan perusahaan migas mulai dari hulu sampai hilir melakukan evaluasi kegiatan operasinya, termasuk melakukan efisiensi usaha misalnya, mengurangi produksi bahkan stop operasi.

“Dan ini berdampak pada pelaku usaha pelayaran supporting disektor migas, seperti penurunan sewa atau renegosiasi kontrak 30 sampai 40 persen, bahkan terminasi awal (early termination),” kata dia.

Di sisi lain, beban biaya industri pelayaran dalam negeri naik signifikan akibat jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Padahal, pembiayaan leasing dan spare part kapal menggunakan matang uang dolar AS.

Tak sampai di situ, lanjut Carmelita, sebagian besar pelanggan menunda pembayaran. Sehingga cash flow pelayaran mengalami defisit.

“Pelayaran berada di situasi yang sangat terjepit, dan sangat membutuhkan stimulus yang tepat dan cepat dari pemerintah dan seluruh stakeholder,” ucap dia.

Kendati begitu, Carmelita mengapresiasi sejumlah stimulus yang telah direalisasikan pemerintah. Misalnya, dispensasi perpanjangan sertifikat kapal dan sertifikat crewing yang tidak membahayakan aspek keselamatan, dan juga dispensasi pemberlakuan penundaan docking untuk kapal yang sedang dalam masa operasional.

“INSA sangat mengapresiasi stimulus yang telah diberikan pemerintah ini, meski begitu kami masih sangat menanti realisasi stimulus lainnya untuk industri pelayaran,” katanya.

https://money.kompas.com/read/2020/04/28/202400026/pandemi-corona-pendapatan-industri-pelayaran-anjlok

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke