Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Emas Dunia Turun dalam 3 Hari Berturut-turut, Ini Penyebabnya

Hal itu memperpanjang penurunannya untuk hari ketiga berturut-turut seiring dengan pelonggaran pembatasan virus corona di seluruh dunia yang memberikan optimisme bahwa ekonomi global akan kembali pulih (rebound).

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, turun 1,4 dollar AS atau 0,08 persen, ditutup pada 1.726,8 dollar AS per ounce.

Sebelumnya, emas berjangka juga jatuh 29,9 dollar AS atau 1,72 persen menjadi 1.705,60 dollar AS per ounce pada Selasa (26/5/2020), setelah turun 8,20 dollar AS atau 0,47 persen pada Senin (25/5/2020).

Para investor optimistis karena indeks-indeks ekuitas Amerika Serikat naik pada Selasa (26/5/2020) dan juga pada Rabu pagi (27/5/2020), sebagai akibat dari pelonggaran penguncian COVID-19 di banyak negara bagian AS.

Lemahnya permintaan dari India dan China juga tidak mendukung emas.

Tahun ini, emas telah naik lebih dari 12 persen.  Para analis mengatakan, secara keseluruhan tren logam mulia positif, didukung oleh suku bunga rendah dan ketidakpastian politik dan ekonomi global.

"Emas digunakan secara efisien untuk melindungi risiko dalam lingkungan suku bunga rendah karena peluang kerugian untuk menahannya rendah, kami perkirakan lingkungan yang menguntungkan akan terus berlanjut," kata Societe Generale dalam sebuah catatan.

Pihaknya memperkirakan harga rata-rata 1.800 dollar AS per ounce di kuartal keempat.

Sementara logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 16,2 sen atau 0,92 persen, menjadi 17,757 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 4,8 dollar AS atau 0,55 persen, ditutup pada 878,1 dollar AS per ounce.

https://money.kompas.com/read/2020/05/28/080708226/harga-emas-dunia-turun-dalam-3-hari-berturut-turut-ini-penyebabnya

Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke