Rupiah Sore Ini Ditutup Menguat Tipis

Mengutip data Bloomberg Selasa (16/6/2020) rupiah ditutup pada level Rp 14.090 per dollar AS atau menguat 25 poin sebesar 0,18 persen dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.115 per dollar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan rupiah terjadi usai The Fed ungkapkan rencana memperluas pembelian obligasi korporasi di pasar sekunder yang merupakan bagian dari skema stimulus program pinjaman bisnis.

Sentimen positif juga muncul usai pernyataan Presiden Donald Trump untuk mempertimbangkan program infrastruktur hingga 1 triliun dollar AS untuk meningkatkan perekonomian.

“Secara keseluruhan, kabar tersebut menguatkan keyakinan kembalinya ekonomi terbesar dunia itu ke jalurnya,” ungkap Ibrahim.

Sementara itu, sentimen positif juga muncul pasca AS dan China berencana melakukan pertemuan tingkat menteri, yang berlangsung di Hawai 17 Juni 2020. Ini merupakan pertemuan pertama perwakilan dua negara setelah ketegangan terus terjadi karena asal usul Covid-19 dan ekstradisi Hong Kong.

Dari internal, masa transisi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), dengan mulai beroperasinya beberapa pusat perbelanjaan, dipercaya akan memulihkan ekonomi, sehingga menambah kepercayaan pasar pasca PSBB.

Sementara itu, Bank Indoneasia hari ini tidak terlalu melakukan intervensi pada pasar keuangan. Hal ini karena terbantu oleh komentar Bank Sentral Amerika yang positif sehingga membawa angin segar bagi aliran modal asing kembali masuk ke pasar domestik terutama pasar Obligasi dan SUN.