Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jokowi Geram Pembangunan Tol Cisumdawu Molor, Apa Sebabnya?

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meluapkan kejengkelannya. Kali ini yang jadi sorotannya yakni proyek Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Tol Cisumdawu) di Jawa Barat.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyebut ada sejumlah masalah terkait pembebasan lahan untuk pembangunan Tol Cisumdawu.

"Terkait pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, kendalanya pembebasan lahan. Kalau pendanaan oleh investor tidak ada masalah karena sudah ada dukungan pemerintah," kata Basuki seperti dikutip dari Antara, Rabu (8/7/2020).

Jalan tol Cisumdawu sepanjang 61,70 kilometer dibangun melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha dengan nilai investasi mencapai Rp 8,41 triliun.

"Jadi sepanjang 60 kilometer itu dukungan pemerintah 28,62 kilometer. Jadi tidak ada masalah pendanaan, yang ada hanya pembebasan lahan," kata Basuki.

Menurut dia, pembebasan lahan untuk proyek tol tersebut terbilang kompleks. Tak hanya menyangkut soal harga tanah, namun juga regulasi.

"Bapak Menteri ATR ditugaskan akan menangani (kendala tanah) karena bukan hanya harga, tapi juga ada masalah regulasi dan hukum, jadi nanti ada tindakan dari ATR. Semua kewenangan dan tanggung jawab tanah ada di ATR," ucap Basuki.

Menurut dia, pembangunan Tol Cisumdawu saat ini sudah mencapai 81,6 persen konstruksi, sementara pembebasan lahan sudah selesai 91,23 persen.

"Ini seluruhnya akan diselesaikan targetnya operasional September 2021," ungkap Basuki.

Sementara untuk seksi III-VI pengerjaannya dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Citra Karya Jabar Tol.

Di seksi III sepanjang 4,5 kilometer, pembangunannya sudah mencapai 95,76 persen, sedangkan pembebasan lahannya telah mencapai 99,76 persen dengan target selesai September 2020.

Selanjutnya pada seksi IV-VI sepanjang 29,17 kilometer, pembangunan konstruksinya baru mencapai 5 persen dan ditargetkan selesai September 2021.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku geram karena penyelesaian Tol Cisumdawu tak kunjung rampung. Apalagi, masalahnya masih berkutat pada pembebasan lahan.

"Saya melihat ada proses pembebasan lahannya yang terhambat, kemudian pengembalian dana talangan tanah juga terhambat karena urusan administrasi. Coba nanti saya ingin dengar masalah ini dan ini agar segera diselesaikan terutama Kementerian ATR/BPN," tegas Jokowi.

Jokowi juga menugaskan untuk melengkapi peraturan teknis pelaksana baik di Kementerian ATR/BPN maupun Kementerian Keuangan.

"Ini saya minta segera diselesaikan, dirampungkan semuanya. Kita butuh percepatan karena ini akan menyangkut juga Bandara Kertajati," kata Jokowi.

"Saya melihat ini banyak kendala aturan teknis dan prosedur administrasi yang terus berulang-berulang kita alami dan tidak ada penyelesaian secara permanen, tidak kita buat regulasi yang sederhana, yang ringkas, yang cepat. sebetulnya solusinya itu," kata dia lagi.

Jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) pembangunannya terbagi dalam enam seksi yaitu seksi I Cileunyi — Rancakalong dan seksi II Rancakalong — Sumedang dikerjakan oleh pemerintah untuk meningkatkan kelayakan investasi.

Selanjutnya seksi III Sumedang — Cimalaka, seksi IV Cimalaka — Legok, seksi V Legok — Ujung Jaya dan seksi VI Ujung Jaya—Dawuan dikerjakan oleh PT Citra Karya Jabar Tol yang merupakan entitas anak usaha BUMN PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP).

https://money.kompas.com/read/2020/07/08/122135426/jokowi-geram-pembangunan-tol-cisumdawu-molor-apa-sebabnya

Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke