Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jaring Investor, Pemerintah Perlu Tawarkan Insentif

JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 turut memberikan dampak terhadap realisasi investasi di Indonesia.

Jika tidak ditangani dengan baik, ekonom mengkhawatirkan, realisasi investasi tidak akan mencapai target yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, nilai realisasi investasi di kuartal II-2020 sebesar Rp 191,9 triliun. Rinciannya, sebesar Rp 94,3 triliun merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sementara sebesar Rp 97,6 triliun merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 97,6 triliun.

Dibandingkan periode sama tahun lalu, total nilai investasi di kuartal II-2020 turun sebesar 4,3 persen Realisasi PMA turun lebih dalam, yakni sebesar 6,9 persen.

Sementara jika dibandingkan kuartal I-2020, realisasi investasi di kuartal II-2020 turun hingga 8,9 persen. PMDN tercatat anjlok hingga 16,4 persen.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati mengatakan, guna mendongkrak investasi, hal yang tak kalah penting adalah perlu ada insentif yang ditawarkan untuk menarik investasi.

Dengan demikian Indonesia memiliki peluang yang sama dengan negara lain di mata investor. Misalnya saja Vietnam yang memberikan kemudahan regulasi investasi, biaya ekspor yang lebih efisien, sampai infrastruktur yang dipersiapkan untuk mendukung industri.

"Kalau kebijakan mereka itu bagus, kenapa kita tidak copy paste saja,” kata Enny dalam keterangannya, Minggu (26/7/2020).

Hanya saja, Enny menekankan, insentif tersebut harus bisa diterapkan oleh pelaku usaha. Jangan sampai kebijakan tersebut bagus di atas kertas tetapi ketika akan dieksekusi sulit untuk diapikasikan.

“Sebenarnya kita sudah menyediakan insentif, namun sering kali sulit untuk diapilkasikan,” katanya.

Adapun Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengakui, pencapaian realisasi investasi di kuartal II-2020 di bawah target yang ditetapkan yakni di atas Rp 200 triliun.


Tidak tercapainya target realisasi investasi di kuartal II ini disebabkan karena pandemi Covid-19.

"Harus kami akui, triwulan II ini periode yang sangat berat karena kondisi Covid-19," ujar Bahlil dalam konferensi pers secara daring.

Menurut Bahlil penurunan realisasi investasi asing disebabkan ekonomi global yang sedang lesu akibat dampak wabah virus corona bukan karena investor asing tidak percaya dengan Indonesia.

Untuk mencapai target tahun ini, Bahlil mengatakan, BKPM akan terus mengejar investor yang telah menyatakan komitmen untuk menanamkan modal di Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2020/07/26/161653426/jaring-investor-pemerintah-perlu-tawarkan-insentif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke