Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melonjak, XL Axiata Raih Laba Bersih Rp 1,7 Triliun di Semester I 2020

JAKARTA, KOMPAS.com - PT XL Axiata Tbk (EXCL) bukukan laba bersih setelah pajak pada semester I tercatat Rp 1,7 triliun, tumbuh dibandingkan periode sama tahun lalu yakni Rp 282 miliar.

EBITDA pada semester I tahun 2020 juga tumbuh 37 persen, yakni Rp 6,49 triliun, dibanding periode sama tahun lalu (year on year/yoy). 

Peningkatan laba bersih ditopang pertumbuhan pendapatan layanan (service revenue) perusahaan sepanjang semester I tahun 2020 sebesar Rp 12,13 triliun, meningkat 10 persen (yoy). 

Demikian juga dengan pendapatan dari layanan data juga tumbuh 15 persen (yoy). Perusahaan jaringan telekomunikasi ini juga sekaligus berkontribusi 91 persen terhadap total pendapatan layanan. 

Sementara itu, beban usaha pada semester I tahun 2020 ini menurun 12 persen (yoy). Penurunan terjadi karena tiga faktor, pertama, beban biaya infrastruktur yang lebih rendah yakni -23 persen (yoy) sebagai akibat dari adopsi IFRS 16.

Kemudian, biaya interkoneksi dan biaya langsung lainnya juga menurun, yakni -21 persen (yoy), terutama karena interkoneksi yang lebih rendah akibat dari penurunan lalu lintas suara. Ketiga, biaya pemasaran menurun, yakni -6 persen (yoy) karena pergeseran pengeluaran ke digital.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, pertumbuhan laba juga ditopang oleh meluasnya kebutuhan masyarakat atas akses internet untuk mendukung aktivitas bekerja dan belajar, yang membuat trafik pemakaian data meningkat.

Adapun trafik data semester I tahun 2020 meningkat 45 persen (yoy), dari 1.531 Petabyte menjadi 2.221 Petabyte.

Sementara itu jika dihitung per kuartal, trafik data meningkat 22 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Adapun per akhir kuartal kedua 2020, jumlah pelanggan meningkat tipis menjadi 55,67 juta dari 55,49 juta di kuartal sebelumnya.


“Trafik pemakaian data memang menjadi meningkat terutama di bulan-bulan awal masa pandemi. Namun, kemudian trafik menjadi melandai karena daya beli masyarakat juga melemah seiring menurunnya kondisi ekonomi secara umum karena terdampak pandemi,” ungkap Dian melalui siaran media, Kamis (27/8/2020).

Dian menambahkan, pelemahan daya beli masyarakat yang kemudian juga berdampak pada operator telah meningkatkan kompetisi di antara para operator.

Beberapa operator telah meluncurkan paket-paket data baru dengan harga yang murah. Menyikapi dinamika industri dan kompetisi yang terjadi, EXCL mengambil sikap hati-hati dan penuh perhitungan.

Produk atau paket data baru dihadirkan dengan pertimbangan matang berdasarkan analisa data pola konsumsi layanan oleh para pelanggan yang sahih. Hasilnya cukup efektif dan sesuai dengan segmen pasar yang disasar.

“Kita belum tahu sampai kapan wabah ini akan berakhir, sehingga kedepan tentunya tantangan dan tekanan yang akan dihadapi industri telekomunikasi termasuk XL Axiata tentunya masih akan berat. Dan tentu kami harus tetap optimis dan menyiapkan segala daya upaya untuk mengantisipasi ke depannya,” ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2020/08/27/130700426/melonjak-xl-axiata-raih-laba-bersih-rp-1-7-triliun-di-semester-i-2020

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke