Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Ditutup Menguat Tipis, Ini Faktor Pendorongnya

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen pada level Rp 14.880 per dollar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.890 per dollar AS.

Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan tipis rupiah sore ini terdorong sentimen positif pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengatakan agar kepala daerah tidak terburu-buru dalam memutuskan menutup wilayahnya sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

“Kepala daerah perlu berkoordinasi dengan pemerintah pusat, namun saat ini PSBB sudah dijalankan di DKI Jakarta, karena sudah terlanjur di umumkan dan pasar sudah merespons pernyataan tersebut,” kata Ibrahim.

Ibrahim mengatakan, dampak dari PSBB yang diberlakukan saat ini adalah konsumsi masyarakat dan investasi. Padahal dua hal ini sudah mulai pulih pada bulan-bulan sebelumnya saat masa transisi PSBB.

“Ini salah satu yang akan menghambat laju konsumsi masyakarat sehingga di bulan September konsumsi masyarakat akan stagnan dan bisa saja mengalami penurunan dari bulan Agustus,” tambahnya.

Ibrahim menjelaskan, turunnya konsumi masyarakat dan investasi akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di kuartal III tahun 2020. Bahkan menurut dia, kontraksi berpeluang lebih besar dari ekspektasi pemerintah.

“Kontraksi tersebut akan lebih besar di bandingkan ekspektasi pemerintah maupun para analis. Ini akan menjadi beban tersendiri bagi pemerintah dalam kuartal berikutnya,” tegas dia.

Menurut Ibrahim, saat ini para investor masih memilih wait and see, terkait dengan dampak nyata dari pemberlakuan PSBB. Mengingat Jakarta adalah pemain kunci, penyumbang terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, investor saat ini memilih untuk menahan diri.

https://money.kompas.com/read/2020/09/14/162347126/rupiah-ditutup-menguat-tipis-ini-faktor-pendorongnya

Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke